..
Eksistensi nya Tidak Terbantahkan
Kita semua sudah pernah menyaksikan apa yang dikerjakan oleh seorang Pemulung. Â Tidak perlu melakukan study tour ataupun kunjungan kerja hingga keluar negeri.
Cukup menyediakan waktu dua tiga jam,ditiap kota ada orang yang profesinya sebagai Pemulung. Tetapi selama ini para Pemulung minim perhatian, karena apa yang dikerjakannya sama sekali tidak dianggap.
Padahal sesungguhnya Pemulung sudah berperan serta ikut melestarikan lingkungan.
Yakni memilih dan memilah mana yang sampah plastik dan mana yang bukan. Sampah plastik ini bisa berupa botol minuman air mineral dan bisa juga merupakan kelengkapan alat rumah tangga yang sudah tidak terpakai lagi dan dibuang pemiliknya.
Bilamana tidak ada pemulung yang memilih dan kemudian menjual ke pabrik untuk didaur ulang, maka dapat dipastikan sampah plastik ini akan menjadi limbah abadi . Apa yang bagi orang lain dianggap sebagai sampah dan dibuang,justru bagi para Pemulung merupakan sumber rezeki.Â
Suatu waktu, ketika saya dan istri berkesempatan untuk pulang ke tanah air, maka tentu saja yang pertama kami cari adalah putra kami sekeluarga yang masih tinggal di Jakarta.
 Tapi karena kami tiba sudah siang hari, maka seperti biasanya putra kami sibuk di kantornya di jalan Tongkol, Rawamangun, Jakarta Timur. Maka kami melanjutkan perjalanan menuju ke jalan Tongkol.
 Begitu turun dari kendaraan, tampak di samping pintu pagar rumah, seorang pria yang sedang sibuk memilah-milah onggokan sampah plastik.  Saya dekati dan menyapa pria tersebut. Yang mengaku bernama M. SyafeiÂ
Sambil menjawab pertanyaan saya  tangannya  dengan cekatan membersihkan botol botol plastik yang berserakan didepan nya  Pria bernama M.Syafei ini mengaku sudah berusia lebih dari 60 tahun Berasal dari Demak. Dan sudah 6 tahun berprofesi sebagai Pemulung  . Pria ini melakukan pekerjaan nya dengan antusias. Tidak sepata katapun keluar keluh kesah dari mulutnya.
M..Syafei ,merantau ke Jakarta,,dengan meninggalkan istri dan seorang putranya.
 "Bagi saya,hidup melarat itu adalah perjalanan hidup, Sedangkan kejujuran adalah pilihan" ,kata Syafei mantap. " Saya tidak malu berkerja sebagai Pemulung. Yang penting halal. Alhamdulillah, sebagai Pemulung saya dapat membiayai anak saya yang kini di SMP.. inshallah, saya akan dapat membiayai anak saya hingga kelak melanjutkan study ke Universitas " katanya mantap.
Sebelum berpisah,saya titipkan sedikit tanda kasih dan dengan mata berkaca kaca M.Syafei mengucapkan :"Alhamdulillah "
Ada jutaan Pemulung yang tersebar diseluruh negeri kita tercinta Ini. Semoga akan mendapatkan perhatian dari PemerintahÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H