Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dalam Kondisi Terpuruk

19 Mei 2024   04:22 Diperbarui: 19 Mei 2024   05:45 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: nostalgia bersama tetangga sewaktu masih di Tanah Kongsi. Tampak di.background adalah tempat tinggal kami semasa dulu/. Dokumentasi p

Tetapi dalam kehidupan nyata, hidup itu harus melalui jalan licin dan terjal Tidak jarang teramat menyakitkan . Apalagi saat jadi bahan olokan. Salah satu kalimat dari kerabat dekat kami:" Makanya jangan cepat cepat menikah. Kasihan anak isteri". Sudah tidak membantu,tapi mengucapkan kata kata yang sangat melukai hati.

Jadikan Hinaan Sebagai Cambuk Diri

Walaupun manusia bukan seekor kuda yang harus dicambuk agar mau berlari, tapi tak urung setiap hinaan dapat dijadikan sebagai cambuk diri 

Untuk dijadikan motivasi yang sangat kuat menghadirkan empowering dalam diri. Hinaan demi hinaan dapat dijadikan cambuk diri untuk kerja lebih keras, agar dapat mengubah nasib. Untuk itu harus mampu mengalahkan diri sendiri.

Karena tidak seorangpun dapat mengubah nasib kita kecuali diri sendiri. Bahkan ada tersurat:"Tuhan tidak akan mengubah nasib kita,kalau kita sendiri tidak mau berusaha dan kerja keras untuk mengubah nasib kita '

Kisah Masa Lalu Yang Kelam 

Menceritakan tentang masa lalu yang kelam dan menyakitkan, tentu saja bukanlah untuk menarik simpati 

Melainkan semata mata diharapkan dapat menjadi inspirasi dan sekaligus memotivasi orang yang sedang berusaha untuk mengubah nasib.

Bahwa kalau kami mampu mengubah nasib ,dari hidup yang hampir mencapai titik nadir,berarti orang lain juga pasti bisa. Sekaligus mengingatkan,bahwa dari titik nadir ,menuju kepada kondisi hidup yang berkecukupan,harus diisi dengan kerja keras dan doa serta pantang menyerah. Meratapi nasib tidak akan mengubah apapun malahan semakin membuat hidup semakin terpuruk.

Tidak ada jalan toll kehidupan. Semuanya harus melalui proses yang panjang dan terkadang sangat menyakitkan.

Renungan kecil dipagi musim gugur 

Tjiptadinata Effendi 
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun