Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Seorangpun di Dunia Ini

10 Desember 2023   20:06 Diperbarui: 10 Desember 2023   20:44 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Dapat Memilih Dimana Ia Akan Dilahirkan 

Jangan pertentangkan nenek moyang seseorang. Toh, seperti juga saudara-saudara kita keturunan Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Papua, dan sebagainya, sudah menyatu sebagai orang Indonesia.( Irwan Rinaldi Sikumbang)

Tulisan ini terinspirasi oleh artikel yang ditulis oleh sahabat Kompasianer pak Irwan Rinaldi Sikumbang tentang resensi ebook yang berjudul:"Saya keturunan Tionghoa Tapi Orang Indonesia.

Saya berbicara dengan isteri dan anak anak kami dalam bahasa Padang. Dari sejak dulu hingga kini. Dengan sesama orang Indonesia kami berbicara dalam bahasa Indonesia.

Siapapun yang bertanya:" Where do you come from Sir? * Saya jawab:" Indonesia "

Sama sekali bukanlah bermaksud melupakan leluhur kami yang lahir di negeri Cina lebih dari tiga abad lalu. Ayahanda dan Bunda kami berbicara dalam bahasa Padang . Cuma bisa bilang:' Kamsia "

Tulisan Saya keturunan Tionghoa Tapi Orang Indonesia bukan mengingkari Nenek Moyang. Tapi terbit dari lubuk hati terdalam.

Seandainya boleh memilih dimana saya akan dilahirkan, maka saya tetap akan memilih lahir di Indonesia tercinta! 

Hal ini bukanlah untuk mencari dukungan, karena saya tidak mencalonkan diri dan tidak termasuk dalam salah satu kontestan.

Artikel yang ditulis oleh Pak Irwan Rinaldi Sikumbang  tentang resensi ebook,sungguh merupakan sebuah penghargaan yang tak ternilai bagi saya pribadi.

Karena terasa bahwa apa yang ditulis oleh Pak Irwan Rinaldi Sikumbang sungguh terbit dari lubuk hati terdalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun