Yang Dapat Memilih Dimana Ia Akan DilahirkanÂ
Jangan pertentangkan nenek moyang seseorang. Toh, seperti juga saudara-saudara kita keturunan Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Papua, dan sebagainya, sudah menyatu sebagai orang Indonesia.( Irwan Rinaldi Sikumbang)
Tulisan ini terinspirasi oleh artikel yang ditulis oleh sahabat Kompasianer pak Irwan Rinaldi Sikumbang tentang resensi ebook yang berjudul:"Saya keturunan Tionghoa Tapi Orang Indonesia.
Saya berbicara dengan isteri dan anak anak kami dalam bahasa Padang. Dari sejak dulu hingga kini. Dengan sesama orang Indonesia kami berbicara dalam bahasa Indonesia.
Siapapun yang bertanya:" Where do you come from Sir? * Saya jawab:" Indonesia "
Sama sekali bukanlah bermaksud melupakan leluhur kami yang lahir di negeri Cina lebih dari tiga abad lalu. Ayahanda dan Bunda kami berbicara dalam bahasa Padang . Cuma bisa bilang:' Kamsia "
Tulisan Saya keturunan Tionghoa Tapi Orang Indonesia bukan mengingkari Nenek Moyang. Tapi terbit dari lubuk hati terdalam.
Seandainya boleh memilih dimana saya akan dilahirkan, maka saya tetap akan memilih lahir di Indonesia tercinta!Â
Hal ini bukanlah untuk mencari dukungan, karena saya tidak mencalonkan diri dan tidak termasuk dalam salah satu kontestan.
Artikel yang ditulis oleh Pak Irwan Rinaldi Sikumbang  tentang resensi ebook,sungguh merupakan sebuah penghargaan yang tak ternilai bagi saya pribadi.
Karena terasa bahwa apa yang ditulis oleh Pak Irwan Rinaldi Sikumbang sungguh terbit dari lubuk hati terdalam.
Topik Lain yang diulas antara lain:
membangun rumah tangga yang penuh kasih sayang.Â
Sebagaimana bila membangun sebuah gedung harus memiliki fondasi yang kokoh agar jangan sampai roboh dilanda badai dan gempa. Maka membangun Rumah Tangga harus dengan penuh rasa kasih sayang,agar mampu bertahan terhadap badai kehidupan.
menghargai sesama manusia tanpa membedakan  orang kecil hingga pejabat tinggi, semuanya dihargai.
Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kalau ingin dihargai maka hargailah setiap orang yang berhadapan dengan kita. Tanpa memandang kaya atau miskin.
membantu siapa saja tanpa memandang apa agamanya, atau apa sukunya.
Membantu orang dengan prinsip nothing to loose. Agar tidak membedakan suku dan agama
berjiwa nasionalis dan mencintai Indonesia sepenuh hati, tanpa henti dan tanpa pamrih.
Berjiwa nasional tidak hanya saat membutuhkan dukungan, tetapi menjiwai dengan sepenuh hati, walaupun tinggal di negeri orang.
hidup bertoleransi dalam segala perbedaan.
Toleransi bukanlah berarti kita kehilangan jati diri, melainkan menerima kenyataan bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita
Sumber bacaan:
https://www.kompasiana.com/irwanrinaldi/646f7b9e08a8b56080771252/tjiptadinata-effendi-cintai-indonesia-dengan-sepenuh-hati
Terima kasih kepada Pak Irwan Rinaldi Sikumbang yang telah memberikan penilaian yang baik atas diri saya pribadi
Selanjutnya saya akan mencoba menulis artikel dari komentar yang masuk.
Tjiptadinata EffendiÂ