Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suatu Waktu Setiap Orang Akan Pensiun

4 Desember 2023   04:16 Diperbarui: 4 Desember 2023   05:53 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila tidak mempersiapkan diri sejak sedini mungkin, akan merasa gamang menjalani hidup.

 Akibatnya:

menjadi labil

emosinya tidak lagi stabil

merasa tidak dihargai lagi 

merosotnya daya tahan tubuh

Selama ini tidak pernah terbayangkan bahwa suatu waktu dirinya akan turun panggung

Memasuki, masa masa pensiun, menjadi sesuatu yang amat menakutkan .

 

  • lunturnya antusias jalani hidup
  • mudah tersinggung
  • untuk hal yang sepele.
  • suka bernostalgia masa jaya 
  • rentan terhadap berbagai perubahan.

 

Kegalauan dan kegelisahan hati, serta rasa khawatir berlebihan menghadapi masa Pensiun , dapat mendistorsi jiwa seseorang yang tidak mempersiapkan diri sedari awal

Sebenarnya terlepas dari siapapun adanya diri kita, adalah wajar, ada rasa kekuwatiran, menghadapi masa masa pensiun. Karena pensiun, bukan hanya pemasukan uang tidak lagi berjalan seperti biasa, tetapi pensiun juga berarti, ia tidak lagi memiliki "kekuasaan" untuk "memerintah" orang lain. Bila gejala ini merambat dan menguasi dirinya, maka kegalauan dan keresahan tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi terimbas kepada seluruh anggota keluarga.

Mempersiapkan diri sejak awal, dengan menanamkan di hati bahwa suatu waktu suka ataupun tidak, kedudukan kita akan digantikan oleh orang lain. 

Ingatkan pada diri kita, bahwa pensiun adalah sesuatu yang wajar yang merupakan proses alami.  Dengan jalan menerima bahwa hal tersebut adalah suatu kenyataan hidup, maka hati kita menjadi tenang.

Mempersiapkan rencana investasi jangka panjang dengan resiko yang seminim mungkin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun