Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Sampai Orang Menyesal

16 November 2023   04:23 Diperbarui: 16 November 2023   07:26 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Pernah Mengenal Kita

Terinspirasi oleh sebait lirik lagu.

 " Bukan perpisahan yang kutangisi ,tetapi pertemuan yang kusesali." 

Ini bukanlah karya saya,tapi dikutip dari lirik lagu.

 Siapa pengarangya, belum sempat cari tahu.

Kalimat bersahaja, tetapi sarat ungkapan kegetiran yang mendalam terhadap sosok yang telah melukai hati sangat dalam.

Orang yang disayangi dan dpercayai sepenuh hati, ternyata adalah sosok yang penuh kepalsuan.

Kisah ini bukanlah karangan fiktif, tapi sungguh terjadi dalam kehidupan. 

Mari kita bertanya pada hati masing masing. Disana ada jawaban. :"Benar,saya sudah mengalami nya. Orang yang kami sayangi seperti anggota keluarga sendiri ternyata tega menghianati kami. Mungkin setiap orang pernah mengalami dengan versi yang berbeda.

Untuk menghindari agar jangan sampai terjadi pada diri kita. Yang menyebabkan orang yang mengenal dan menyayangi diri kita, saking kecewa, mengatakan kepada kita kalimat diatas . Kami berdua menjalani hidup dengan cara sangat sederhana.

Yakni:

Tampil apa adanya.

Berbicara dari hati,maka yang keluar adalah sebuah ketulusan.

Berbicara dari olahan pikiran maka yang hadir adalah kepalsuan .

Bila kita menulis:

"Anandaku sayang" maka tulislah kalau memang terbitnya dari lubuk hati terdalam.

Hidup dalam ketulusan hati sungguh merupakan sebuah kebahagiaan . Tak ada yang disembunyikan. 

Karena tidak ada orang yang kelak menyesal pernah mengenal dan menyayangi diri kita.

Hanya sebuah renungan kecil dipagi indah

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun