Bila Sebagai Orang Indonesia Kita Sungguh Cinta Batik
Menurut data dari BPS, total penduduk Indonesia adalah 278 juta jiwa. Karena tulisan ini tidak membahas statistik secara khusus, maka angka yang ditulis tidak secara rinci
Persentase orang miskin sekitar 30 juta jiwa.
Persentase anak anak 70 juta jiwa
Sehingga total penduduk Indonesia,dikurangi jumlah orang miskin dan anak anak: 278 juta -(30 juta+ 70 juta jiwa= 100 juta jiwa) = 178 juta orang Indonesia yang mampu beli satu lembar baju Batik.
Bila kita sebagai orang Indonesia, sungguh mencintai batik dari lubuk hati terdalam, berarti dalam merayakan Hari Batik Nasional, hari ini sudah terjual 178 juta lembar Batik Indonesia.
Cinta itu bukanlah sebatas slogan atau pidato tentang Cinta Batik Indonesia, melainkan melalui tindakan nyataÂ
Setiap kali ada kesempatan untuk pulang kampuang, setidaknya satu lusin baju Batik kami beli di Tanah Abang dan Mangga Dua. Â
Jadi kalau dibagi secara rata rata, setiap bulan saya membeli satu baju Batik. Hal ini bukan menyangkut harga barang jutaan rupiah, melainkan antara 45 hingga 100 ribu rupiah. Bagi yang mampu beli Batik harga ratusan ribu rupiah, tentu saja tidak tidak masalah. Setidaknya dengan seharga makan siang di Rumah Makan Padang, sudah dapat satu lembar Batik.
Selain untuk saya pakai sendiri, juga sebagai oleh oleh teman teman orang Australia.
Saya beli yang harganya antara 75 - 100 ribu rupiah. Bagi orang Australia, batik merupakan souvenir yang bernilai tinggiÂ
Cobalah bayangkan, apakah benar kita tidak punya uang 50 ribu rupiah untuk beli batik setahun sekali?
Bukankah jauh lebih bernilai tinggi bila kita merayakan Hari Batik Nasional dengan membeli masing masing 1 lembar Batik?
Seandainya kita semuanya sebagai orang Indonesia mencintai batik,maka setidaknya setiap kali ada perayaan Hari Batik Nasional,ada 178 juta Batik yang terjual
Agar impian ini menjadi kenyataan, mari kita buktikan cinta akan batik secara nyata dengan membeli cukup masing masing 1 lembar Batik.
Tjiptadinata EffendiÂ
Sumber: https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/07/17/2016/profil-kemiskinan-di-indonesia-maret-2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H