Kami terharu menyaksikan pak Pepih Nugraha dalam kondisi belum sepenuhnya pulih dari cidera akibat jatuh dari tangga. Tapi memaksa diri untuk datang menemui kami berdua. Persahabatan yang nothing to loose mampu bertahan, dalam kondisi apapun.
Dan mas Nurul melengkapinya dengan memberikan masukan bahwa tercatat ada empat juta dua ratus ribu penulis yang bergabung dengan Kompasiana.
Di samping merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, sekaligus merupakan tantangan bagi pengelola Kompasiana.
Untuk mengantisipasi perkembangan dahsyat ini dengan meningkatkan sarana dan prasarana. Sehingga perangkat digital yang sudah tersedia dapat menampung aspirasi para penulis.Â
Walaupun jelas tidak ada satupun blog di dunia ini yang mampu menyenangkan hati seluruh anggotanya, tapi setidaknya meminimalkan peran mesin dalam mengambil keputusan. Khususnya menyangkut aturan yang diberlakukan. Sehingga para Penulis yang bergabung di Kompasiana merasa mendapatkan ruang menulis yang nyaman.
Karena kunjungan ini merupakan kunjungan persahabatan maka pembicaran sama sekali tidak menyentuh tentang hal-hal yang bersifat teknisÂ
Saya sampaikan bahwa bagi kami berdua, menulis adalah kebutuhan jiwa. Bukan hanya sebatas melawan lupa tetapi sekaligus sebagai jembatan untuk menjalin hubungan persahabatan antara sesama penulis di Kompasiana.
Menurut Pak Pepih Nugraha, hal yang paling sulit bagi seorang Penulis adalah menjadikan dunia tulis menulis sebagai bagian dari kehidupan kita. Kalau dari menulis dapat menghasilkan uang mengapa tidak? Tetapi jangan sampai terjadi menulis semata-mata untuk mendapatkan sesuatu secara materi. Walaupun sudah tidak lagi dalam jajaran Kompasiana tapi Pak Pepih Nugraha sudah mempersiapkan naskah buku yang akan diterbitkan oleh Elekmedia Komputindo di Jakarta.
Sambil menikmati teh manis hangat yang disediakan, kami sempat menikmati suasana kekeluargaan. Yang ditutup dengan foto bersama staff Admin. Selain dari mas Nurul,mas Kevin, mbak Widha Karina dan mas Kamil, tampak wajah wajah baru. Yang terdiri rata-rata dari generasi digital.
Ado Urang Awak Dalam Jajaran AdminÂ