Saya pernah alami,sewaktu hidup kami morar marit dan putera kami sakit kejang kejang, saya mencoba mendatangi rumah salah satu kerabat kami dengan maksud mau minjam uang untuk biaya berobat anak kami. Tapi apa kata om saya: "Makanya, kalau belum mampu jangan buru buru kawin. Nah, kasihan kan anak sakit tidak ada uang untuk berobat?: Om tidak bisa bantu,karena lagi sibuk mau membangun rumah Tuhan" (maksudnya mau merenovasi gereja)Â
Pada waktu itu serasea remuk perasaan hati saya. Sudah tidak dapat pinjaman masih ditegur,mengapa berani menikah bila tidak punya uang untuk membedakan anak?!
10 Tahun Berlalu
Saya bukan lagi si Penjual Kelapa parut di pasar tanah kongsi, melainkan Pengusaha nasional. Ekportir kopi dan cassia .dan tinggal di komplek perumahan elite di Wisma Indah 1 di Padang. Suatu waktu di Om datang  dan bercerita bahwa perusahaannya bangkrut. Bahkan rumahnya sudah disita bank. Mungkin si Om lupa, bahwa saya adalah orang yang pernah diusir dari rumahnya. Tapi sengaja saya tidak mengungkit kisah lama.dan membantu sebisanya.Â
Universitas Kehidupan adalah sekolah terbaik di alam semesta ini. Dimana kita bisa mempelajari A to Z tentang bagaimana menata hari, agar jangan sampai menjadi manusia yang angkuh. Hargailah siapapun yang ada didepan kita.
Renungan jelang malam di musim dinginÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H