Ibarat Berjalan Ditanah Datar
Kesuksesan demi kesuksesan, secara tanpa sadar dapat menyebabkan orang merasa melambung tinggi, hingga lupa membumi. Berjalan dengan lubang hidung mendongak kelangit. Kesuksesan dapat memabukkan orang,sehingga lupa diri.Â
Sudah begitu banyak contoh contoh hidup yang dapat dipetik hikmahnya, tapi sayang sekali jarang ada yang mau belajar dari Univesitas Kehidupan ini. Padahal semua orang sudah tahu, bahwa kesombongan adalah mempertinggi tempat kita jatuh.
Bila berjalan ditanah datar dan entah karena apa ,tergelincir dan jatuh, maka secara serta merta kita dapat langsung berdiri. Tetapi orang yang tinggi hati, sekali waktu bila terjatuh akan sulit untuk dapat bangun kembali. Karena terjatuh dari tempat ketinggian.
Karena itu,alangkah eloknya,bila setiap kesuksesan yang berhasil diraih, cukuplah kita bersyukur kepada Tuhan. Janganlah sampai overdosis dalam mengedepankan kegembiraan atas kesuksesan yang berhasil diraih.Â
Dalam hal ini tidak ada salahnya, kita kembali keperibahasa yang mungkin sudah dianggap kuno yakni: "Jadilah seperti batang padi,semakin berisi semakin merunduk." Maksudnya, padi yang  tidak berisi ,karena gagal panen,akan melambai lambai kian kemari. Padahal sama sekali tidak ada nilainya, Paling akan disabit dan dijadikan makanan ternak.
Tetapi padi yang baik, semakin bernas semakin merunduk. Analogi ini, walaupun terkesan kuno, tapi sesungguhnya masih tetap up to date untuk dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Orang yang selalu rendah hati, bila suatu waktu mengalami masalah dalam hidupnya, maka akan banyak orang yang menaruh simpati, bahkan akan berusaha menolong agar bisa bangkit kembali.
Tetapi bila yang jatuh adalah orang yang selama ini angkuh,maka orang sekitarnya akan berkata: "Rasain lu, sombong banget "Â
Hargailah Siapapun Lawan Bicara Kita
Tidak jarang kita lihat ,orang yang sok kaya,blla berhadapan dengan orang kecil, katakanlah Office Boy,maka sikap si orang kaya, tampak overdosis Berdiri bertolak pinggang dan berbicara dengan nada yang meremehkan. Padahal, orang yang hari ini berdisi sebagai Kuli di depan kita, boleh jadi 10 tahun kemudian, akan lebih sukses daripada kita.