Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dapatkah Kita Membagikan Sesuatu yang Tidak Dimiliki?

2 Juli 2023   19:10 Diperbarui: 2 Juli 2023   19:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Renungan Yang Ditulis 12 Tahun Lalu

Tadi pagi secara tanpa sengaja saya menemukan kembali renungan diri yang saya tulis pada tanggal 1 Juli 2012 ,sewaktu kami  berada di Pekanbaru. Kalau saya menuliskan kata :"Kami" mohon diartikan saya dan isteri tercinta . Jadi bukan membahasakan diri kayak pejabat gitu .

Bukan kalimat yang spektakuler,melainkan kalimat sangat sederhana. Untuk jelasnya saya  re -write disini. Awalnya mau saya tulis renungan tersebut secara utuh,tapi tetiba ingat,bahwa walaupun tulisan kita sendiri,tidak boleh ditulis ulang secara mentah mentah. Karena walaupun sudah berlalu 12 tahun ,tapi esensial dari pesan dalam renungan tersebut ,menurut saya masih tetap relevan untuk dijadikan renungan diri :

Renungan di sore hari:

Kita tidak dapat berbicara tentang kasih,bila kita tidak tahu apa makna kasih yang sesungguhnya.

Kita tidak bisa mengajarkan orang lain tentang memaafkan ,bila kita sendiri tidak mampu memaafkan.

Memaafkan dengan mulut sangat mudah, tetapi memaafkan dengan hati, sungguh membutuhkan ketulusan yang mendalam.

Sesungguhnya tidak seorangpun dapat memberi, sesuatu yang ia sendiri tidak memilikinya.

Pekanbaru, 01 Juli,2012

Saya bagikan renungan diri yang sesungguhnya untuk mengingatkan diri sendiri,agar jangan pernah mengajarkan orang lain bagaimana meraih sukses,sementara hidup pribadi sendiri masih  morat marit ? Bagaimana mungkin kita mengajarkan orang lain agar mengasihi sesama dengan setulus hati,kalau diri sendiri tidak mampu menyayangi anggota keluarga sendiri ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun