Kenangan Indah dan Sedih
Menyaksikan foto foto jadul 58 tahun lalu, menghadirkan kenangan indah dan sekaligus kesedihan. Indah karena saat saat bahagia mengucapkan Janji Pernikahan dan merayakan pernikahan bersama kedua orang tua dan semua saudara saudara. Tapi sesaat kemudian,sadar bahwa sebagian besar dari sosok yang ada dalam foto,kini sudah tidak lagi bersama kami didunia ini
Kedua orang tua saya dan orang tua isteri tercinta,sudah lama tiada Dari total 11 orang bersaudara,kini hanya tersisa diri saya dan kakak perempuan saya yang tinggal di Bandung ,yang kehilangan dua puteranya bersama MH 370
Dari isteri saya, sudah dua orang adik yang dipanggil Tuhan,selain dari kedua orang tua dan Om dan tante . Meyaksikan foto demi foto yang ada dalam album ini,sungguh mengugah rasa hati. Walaupun bukan tipe manusia cengeng,tapi tanpa sadar mata saya basah
Kami bersyukur, hingga di usia yang jelang 80 tahun,kami berdua dikaruniai kesehatan lahir batin dan anak mantu cucu serta cicit yang teramat menyayangi kami. Cicit kami Hay Ley yang baru berusia 2 tahun ,ternyata sangat tinggi kepedulian dan rasa empatinya.Saat kaki saya  terluka akibat terpeleset. dengan wajah sedih cicit kami menunjuk ke kaki saya dan bilang :"Aw aw aw " Belum banyak bisa berbicara,tapi bahasa tubuhnya menunjukkan betapa besar kasih sayangnya terhadap diri saya
Begitulah hidup ini. Bersifat dinamika ,bergerak dari waktu kewaktu dan sarat dengan romantika kehidupan.Â
Tjiptadinata Efffendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H