Suatu waktu, saya minta agar isteri meninggalkan karir dan mendampingi saya travelling ke seluruh nusantara untuk mengajarkan teknik terapi diri,secara alami. Pertama kali saya saksikan isteri saya terdiam cukup lama dan kemudian mengatakan :"Boleh minta waktu koko?"
Saya sedih menyaksikan isteri saya berubah jadi pendiam . Tapi tidak mungkin kami hidup dengan mengambil jalan masing masing. Makanya saya menunggu dengan sabar . Hingga isteri saya mengatakan ,sudah memutuskan untuk mengundurkan diri ,demi mendampingi saya travelling ke seluruh Nusantara
Secara umum ,banyak faktor yang menyebabkan wanita merasa sangat berat meninggalkan karirnya,antara lain:
Keterampilan dan Pengalaman  yang  yang berharga yang didapat di bidang pekerjaan yang ditekuni selama bertahun tahun, tidak  akan bisa  setelah meninggalkan karir ,karena berbeda ruang dan kegiatan
kalau biasanya setiap hari Senin, berdiri didepan rekan rekan kerja,untuk memberikan motivasi ,kini tidak akan pernah lagi didapat
Tidak akan ada lagi tepuk tangan dan penghargaan
Tidak ada  lagi jalan jalan gratis keluar negeri
Tidak ada lagi bonus puluhan juta rupiah setiap 3 bulan
Ada stigma sosial yang masih melekat pada wanita yang memutuskan untuk meninggalkan karir mereka, terutama jika mereka memutuskan untuk fokus pada keluarga dan rumah tangga,yakni dianggap suatu kebodohan,meninggalkan puncak karir untuk menekuni sesuatu yang belum pasti
Gambaran yang menakutkan , bahwa setelah meninggalkan puncak karis,  tidak akan pernah lagi dapat  kembali ke karir  setelah meninggalkan pekerjaan untuk jangka waktu yang lama.
Kekhawatiran bagaimana kalau apa yang akan ditekuni bersama suami ,ternyata gagal ? Â Untuk kembali ke kantor semula.jalan sudah tertutup rapat rapat