Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah Pilihan yang Paling Berat bagi Seorang Wanita

12 Februari 2023   21:05 Diperbarui: 13 Februari 2023   10:26 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Memilih Antara Karir dan Keluarga

Banyak wanita yang mampu bertahan hidup menderita selama bertahun tahun bersama suami. Entah karena penghasilan suami tidak memadai ataupun karena berbagai faktor. 

Ijinkan saya mengambil contoh hidup ,yakni isteri saya sendiri,yang mampu hidup dalam kemelaratan Setia mendampingi saya hidup di tempat kumuh selama bertahun tahun. 

Setelah kerja keras dan berdoa,kami mampu mengubah jalan hidup  Nasib berubah total dari Tukang Penjual kelapa menjadi Pengusaha . Tapi hidup itu bersifat dinamika dan sarat dengan romantika kehidupan. Suatu waktu, karena ditipu mitra bussiness. perusahaan kami colap .  Saya mengalami goncangan batin yang luar biasa Karena tidak hanya ditipu mitra bussiness,tapi pada saat bersamaan,ditipu oleh orang yang sudah kami anggap sebagai anggota keluarga sendiri.

Hidup Harus Terus Berlanjut

Mengalami goncangan yang begitu kuat,menyebabkan saya jatuh sakit dan tidak mampu berkerja untuk menghidupi keluarga Seperti frasa :"The show must go on ".Hidup harus terus berlanjut. Maka isteri saya dengan ikhlas ,mengubah gaya hidup Dari isteri seorang Boss, menjadi Sopir Antar Jemput Anak Sekolah. Banyak yang menaruh simpati. Tetapi ada yang sinis dan menertawakan. Suatu pukulan batin yang luar biasa,tapi ternyata isteri saya tidak pernah mengeluh. Semuanya dijalani dengan tabah dan sabar. Secara phisik saya adalah pelindung bagi isteri tercinta, tapi menghadapi masalah kehidupan, ternyata isteri saya mampu menjadi benteng. Berdiri tegar bagaikan Batu Karang menghadapi hempasan gelombang laut.Hingga saya sadar diri dan kembali mulai bekerja lagi

Setelah anak anak berkeluarga,kami memutuskan untuk pensiun dan pindah ke Jakarta

Isteri saya minta izin untuk bekerja disalah satu perusahaan asuransi .Awalnya saya keberatan Tapi menyaksikan isteri saya sehari harian duduk bingung karena tidak ada kegiatan apa apa yang berarti akhirnya saya mengizinkan. Ternyata dalam tempo singkat , belahan jiwa saya mampu mencapai puncak karirnya Yakni selama tiga tahun berturut turut ,meraih gelar Champion Honour . Setiap bulan uang yang masuk sangat fantastis dan masih ditambah bonus setiap 3 bulan sekali. 

Masih ada lagi Reward,berupa travelling keluar negeri dengan membawa pasangan dan semua biaya  A to Z ditanggung perusahaan.

Saat saya minta isteri meninggalkan Karir

Suatu waktu, saya minta agar isteri meninggalkan karir dan mendampingi saya travelling ke seluruh nusantara untuk mengajarkan teknik terapi diri,secara alami. Pertama kali saya saksikan isteri saya terdiam cukup lama dan kemudian mengatakan :"Boleh minta waktu koko?"

Saya sedih menyaksikan isteri saya berubah jadi pendiam . Tapi tidak mungkin kami hidup dengan mengambil jalan masing masing. Makanya saya menunggu dengan sabar . Hingga isteri saya mengatakan ,sudah memutuskan untuk mengundurkan diri ,demi mendampingi saya travelling ke seluruh Nusantara

Secara umum ,banyak faktor yang menyebabkan wanita merasa sangat berat meninggalkan karirnya,antara lain:

  1. Keterampilan dan Pengalaman  yang  yang berharga yang didapat di bidang pekerjaan yang ditekuni selama bertahun tahun, tidak  akan bisa  setelah meninggalkan karir ,karena berbeda ruang dan kegiatan

  2. kalau biasanya setiap hari Senin, berdiri didepan rekan rekan kerja,untuk memberikan motivasi ,kini tidak akan pernah lagi didapat

  3. Tidak akan ada lagi tepuk tangan dan penghargaan

  4. Tidak ada  lagi jalan jalan gratis keluar negeri

  5. Tidak ada lagi bonus puluhan juta rupiah setiap 3 bulan

  6. Ada stigma sosial yang masih melekat pada wanita yang memutuskan untuk meninggalkan karir mereka, terutama jika mereka memutuskan untuk fokus pada keluarga dan rumah tangga,yakni dianggap suatu kebodohan,meninggalkan puncak karir untuk menekuni sesuatu yang belum pasti

  7. Gambaran yang menakutkan , bahwa setelah meninggalkan puncak karis,  tidak akan pernah lagi dapat  kembali ke karir  setelah meninggalkan pekerjaan untuk jangka waktu yang lama.

  8. Kekhawatiran bagaimana kalau apa yang akan ditekuni bersama suami ,ternyata gagal ?  Untuk kembali ke kantor semula.jalan sudah tertutup rapat rapat

Kami bersyukur  kepada Tuhan, pengorbanan isteri saya meninggalkan pekerjaan saat sedang berada di puncak karir,ternyata tidak sia sia. Dengan kerja keras dan tekun ,serta tak lupa berdoa,upaya kami untuk mengelilingi  132 kota dari Sabang hingga ke Merauke,ternyata berlangsung sukses 

Semoga tulisan ini,mampu menginspirasi orang banyak,bahwa dalam hidup itu ,terkadang dihadapkan pada sebuah persimpangan jalan . Kita harus memilih  dan  semoga tidak salah memilih jalan hidup Karena your choise is your life .

Belahan jiwa saya sudah membuktikan cintanya kepada saya sebagai suami. Bukan dengan bilang:" I love you" tetapi membuktikan secara nyata  .

Betapapun bebalnya seorang laki laki, mustahil tega menghianati wanita yang mencintai nya dengan segenap jiwa raga.*tjiptadinata effendi+

Catatan tambahan:

Mungkin ada yang berpikir:"Kog tulisan ini muji isteri sendiri?' Ya iyalah,masa muji isteri orang lain?" hehehe 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun