Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cap Go Meh Termeriah di Padang

5 Februari 2023   21:20 Diperbarui: 5 Februari 2023   21:34 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya coba melacak di berita Antara 

Menurut sumber berita , Pemerintah Sumatera Barat melalui Dinas Pariwisata Sumatera Barat menggandeng seluruh komunitas Tionghoa di Kota Padang dalam menyelenggarakan Festival Cap Go Meh yang merupakan puncak perayaan Imlek yang akan digelar pada 5 Februari 2023. 

Festival kali ini merupakan yang terbesar dan termeriah ,sejak pandemi Festival Cap Go Meh merupakan rangkaian puncak dari Imlek yang dilaksanakan oleh komunitas Tionghoa dan ini yang coba dilestarikan nilai budaya  oleh komunitas Tionghoa yang didukung oleh Pemprov Sumbar dan Pemkot Padang.
 Festival ini akan melibatkan 3.000 peserta yang menjalankan peran masing-masing

Dokpri
Dokpri

Seluruh komunitas Tionghoa di Kota Padang terlibat mulai dari sembilan perkumpulan atau Ji Se hingga perkumpulan sosial Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan PSKP Santo Yusuf.

Semua atraksi hingga sipasan dari HBT dan HTT yang keluar secara serentak. Ini baru pertama kali terjadi,karena sebagai orang yang lahir dan di besarkan di Padang,serta dibesarkan sebagai salah seorang keturunan Tionghoa, setahu saya, belum pernah Barongsay HTT dan HBT sekaligus keluar. 

Hal ini untuk menjaga ,agar jangan sampai terjadi tumpang tindih acara,yang berpotensi terjadi gesekan antara sesama pemain Barongsay. Tetapi tampaknya,kali ini sudah didiskusikan dan dipertimbangkan secara matang,sehigga semua atraksi sekaligus ditampilkan.

Arakan SIPASAN (Liong)  diarak mulai dari Jembatan Siti Nurbaya hingga Kota Tua yang dilaksanakan pada Minggu (5/2). Selain itu ada penampilan naga dari Brimob Polda Sumbar, Fire Dance dari Bali, marching Band IPDN Baso hingga Reog Singo Budoyo dari Dharmasyara.

Festival kali ini dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi atraksi budaya nusantara tanpa menghilangkan tradisi yang dianut oleh orang Tionghoa. Hal yang setahu saya belum pernah terjadi di Padang.Kami tinggal di Padang,sejak lahir tahun 1943 hingga tahun 1990 baru pindah ke Jakarta.Baru kali ini mendapatkan informasi bahwa Festival Cap Go Meh kali ini ,sungguh luar biasa. Hal ini sekaligus menepis ,berbagai berita miring,tentang adannya penolakan dari sebagian elemen masyarakat,yang meminta agar Festival Cap Go Meh dibatalkan,

Ternyata,malahan menjadi Festival yang terbesar ,terlengkap dan termeriah yang pernah ada,karena didukung bukan hanya oleh Dinas Kebudayaan Provisi Sumatera Barat dan Walikota Padang,tetapi oleh semua elemen masyarakat termasuk yang non keturunan Tionghoa 

Bravo Padang kota tercinta. Hidup Kerukunan seluruh warga Sumbar !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun