Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Korban KDRT Laki Laki? Ah Hoaks Mungkin

5 Januari 2023   19:24 Diperbarui: 6 Januari 2023   04:54 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
marriagemissions.com

Laki Laki Kan Lebih Kuat Daripada Wanita !

Selama ini bagaikan sudah  menjadi semacam "tradisi" sejak dulu dan hingga kini terus berlangsung, terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang korbannya adalah wanita atau anak anak. 

Siapa yang berani ikut campur urusan rumah  tangga orang? Pernah tetangga kami sewaktu masih di Padang," mendidik " anaknya dengan cara menelanjangi anaknya di halaman rumahnya. Kemudian mencambuk dengan ikat pinggang hingga berdarah darah. 

Isterinya meratap memohon agar jangan dilanjutkan,tapi suami nya malah mendorongnya. Ada tetangga yang mencoba menyadarkan pelaku yang sebut saja namanya Pocong tapi si Pocong malah berang dan bilang, "Eh lu jangan ikut campur uruasan rumah tangga gua ya ?!" 

Sejak saat itu, tidak ada lagi yang berani menegurnya. Ini bukan hoaks, tapi kenyataan hidup yang terus berlangsung. Demi menjaga wibawa diri orang tega menghajar anak isterinya.

Tapi Jangan Kira Tidak Ada Pelaku KDRT Wanita 

Salah seorang Makelaar yang setiap hari "berkantor " di kantor kami di Jalan Niaga di kota Padang, sebut saja namanya Sin. 

Ia bukan karyawan kami, tapi bekerja sepanjang hari untuk mencari para pedagang yang datang dari berbagai kota, seperti Batusangkar dan Simabu, Malalak dan sebagainya yang hendak menjual hasil kebun mereka berupa biji kopi dan kulit manis. 

Maka Pak Sin mengantarkannya ke kantor kami,sehingga tidak dipalak pereman di Perhentian bus .Untuk jasanya,kami memberikan uang jasa sesuai banyaknya barang yang masuk.

Pak Sin orangnya jujur dan pekerja keras Bila waktu pengiriman barang tiba,karena kapal sudah sandar di Pelabuhan Teluk Bayur,maka gudang bagian produksi yang memperkerjakan sekitar 90 orang karyawan, sibuk bekerja hingga malam.

Dan tentunya mereka mendapatkan insentif sebagai uang lembur. Nah,Pak Sin dengan ikhlas mau membantu apa saja,walaupun sesungguhnya bukan tugasnya lagi.

Bila malam hari pak Sin masih duduk dikantor bersama kami,sering telpon dari isterinya . Yang bertanya, "Pak. Uda awak lai disinen ?(Pak,suami saya ada disana?) 

Dan sewaktu saya menjawab, "Aman bu, suami ibu duduk bersama kami di kantor sebentar lagi juga pulang .Atau mau ngomong langsung ?" 

"Onde, ala cameh bana hati awak pak.kama lah pai uda ko?" (aduh , saya sudah cemas,kemana suami saya pergi )

Saat Suaminya Jatuh Sakit 

Yang namanya sakit bisa datang kepada siapa saja. Nah, suatu waktu pak Sinjatuh sakit dan terbaring tak berdaya dirumahnya,kami sempat menengok beberapa kali. 

Pak Sin curhat, " Taibo ati awak pak. awak sabananyo sakik .

Tapi bini awak bilang, "Uda lalok ka lalok, pailah bakarajo" ( Uda tidur sepanjang hari,pergilah bekerja) Sedih benar hati saya pak,kata pak Sin dengan suara perlahan menahan tangis.

Dapur Adalah Tempat Suami Yang Tak Berdaya?

Terakhir kali kami berkunjung pak Sin sudah tidak lagi di kamar,tapi di dapur. Walaupun bukan urusan saya,tapi karena tidak tega menyaksikan Pak Sin dicampakkan di dapur.saya berani mengatakan, "Maaf yo Uni,manga pak Sin di dapu? Indak elok co itu bana"

Tanpa sadar,saya sudah melewati ambang batas yang seharusnya tidak boleh saya ikut campur. Tapi bukannya kaget,malahan isterinya bilang :" Indak tahan anak anak jo bau Uda do pak"(anak anak tidak tahan  bau dari tubuh suaminya*

Saya hanya dapat geleng geleng kepala saja, Mau menghibur ,pak Sin  sudah tidak lagi mengenal saya.Matanya terbuka sayu dan malam itu pulang kerumah abadi.

Pak  Sin,hanyalah salah satu contoh,kemudian saya menyaksikan hal yang sama terjadi pada salah seorang sahabat saya. Saat ada uang,abang sayang ,begitu sakit dan tidak mampu menghasilkan uang,maka abang dibuang "Sadis banget,tapi itulah kenyataaan hidup.

Masih Banyak Isteri Setia

Syukurlah masih banyak kaum isteri yang baik dan mau merawat suami dalam kondisi apapun. Salah satu contoh yang baik itu adalah isteri saya. Saat saya jatuh sakit  dan tidak mampu bekerja,isteri saya ikhlas jadi sopir antar jemput anak sekolah. Saya dijaga dan dirawat, Bila malam saya demam,maka isteri saya rela tidak tidur semalaman. Dari isteri seorang Bos ,Eksportir Kopi dan Cassia selama belasan tahun,tetiba jadi Sopir antar jemput anak sekolah,bukanlahperkara mudah. 

Tapi isteri saya sudah lulus ujian kesetiaan.Hadiahnya adalah seluruh hidup dan cinta saya 

Nah,sebebal apapun seorang laki laki,mendapatkan kasih sayang dari isteri yang selalu setia dalam untung dan malang,mana mungkin mau menghianati cintanya ? 

 Memuji sendiri? Ya iyalah ,masa memuji isteri orang lain 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun