Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Mau Mengubah Nasib, Tapi dari Mana Harus Mulai?

4 Desember 2022   06:56 Diperbarui: 4 Desember 2022   08:20 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket.foto : di Pasar inilah dulu kami tinggal selama bertahun tahun/ dokumentasi pribadi 

Berbagi Pengalaman Pribadi

Setiap orang pasti sudah tahu bahwa "Tidak seorangpun akan dapat mengubah nasib kita, kecuali kita sendiri Bahkan ada tertulis: "Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, bila kaum itu sendiri tidak mau mengubah nasibnya". 

Bila masih perlu untuk melengkapi, masih ada tulisan dalam bahasa Inggris: "Your destiny is in your hands and my destiny is in my hands". Yang dapat diterjemahkan secara bebas: "Nasib berada ditangan kita masing masing". Sedangkan takdir ada pada Tuhan.

Tapi banyak orang bingung, mau mulai darimana? Hidup morat marit, sehingga untuk makan saja,tidak jarang harus ngebon, dengan menebalkan kulit muka. Nah, ada juga tertulis: "Sebaik baiknya manusia, adalah yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain" 

Bermanfaat bukan semata mata dimaknai bagi bagi nasi bungkus, karena bermanfaat memiliki makna yang mendalam. Salah satu cara untuk mengaplikasikan hidup berbagi adalah dengan jalan berbagi pengalaman pribadi. Bagaimana dalam keterpurukan hidup, kami bisa selangkah demi selangkah bangun dan bangkit, untuk mengubah nasib.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Langkah pertama ubahlah cara berpikir

Change your mind and your life will be changed. Campakkan jauh jauh pikiran yang selama ini memenjarakan pikiran, hati bahkan mungkin juga memenjarakan jiwa kita,yakni membiarkan sesat berpikir: "Memang begini nasib saya, mau apa lagi?"

Ubahlah dengan kalimat: "Kalau orang lain bisa ,saya juga pasti bisa" Kalimat ini perlu ditanamkan dalam hati, untuk menggantikan pikiran negatif yang selama ini menggegoroti hidup kita. 

Langkah kedua,mulailah melakukan sesuatu untuk perubahan

Seperti kata peribahasa: "A thousand miles of a journey begin with the first step". Sejauh apapun keinginan kita untuk melakukan perjalanan jauh, selalu diawali dengan langkah pertama. Bila tidak melangkah, maka kita hanya akan berjalan di tempat seumur hidup

Langkah ketiga,kerja keras dan fokus serta pantang menyerah

Melangkah maju, karena memiliki harapan bahwa nasib akan berubah. Jangan lupa bahwa antara harapan hingga harapan itu menjadi kenyataan, ada jurang yang harus diseberangi. Yakni: kerja keras, fokus dan pantang menyerah, serta sabar menunggu. No pain, no gain. Tidak akan ada keberhasilan yang dapat dicapai dengan cuma cuma. Jangan pernah mimpi akan memenangkan loterai kehidupan. Seandainya kita bisa hidup seribu tahun, belum tentu akan memenangkan loterai.

Langkah keempat: "Do your best and let's God do the rest"

Tugas kita adalah berani bermimpi besar,b ahwa kita akan mampu mengubah nasib. Kerja keras, pantang menyerah dan selebihnya serahkan kedalam tangan Tuhan. Yakinlah bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil, bila kita mau kerja keras dan yakin akan kebesaran Tuhan. "Where there is a will, there is a way" Dimana ada kemauan, pasti disana akan ada jalan

Bagaikan mimpi, kami yang  dulu untuk makan saja harus berhutang, dapat menikmati jalan jalan keliling dunia | dokumentasi pribadi
Bagaikan mimpi, kami yang  dulu untuk makan saja harus berhutang, dapat menikmati jalan jalan keliling dunia | dokumentasi pribadi

Setelah nasib berubah

Bagaikan mimpi, setelah nasib berubah,kami bersyukur kepada Tuhan, ketiga putera dan putri kami dapat melanjutkan study ke Amerika Serikat dan di usia pensiun, kami berdua dapat menikmati hidup dengan travelling keseluruh dunia. 5 Benua di dunia i dan 7 keajaiban dunia sudah kami kunjungi. Kami sudah membuktikan bahwa apa yang mustahil  menurut logika manusia, ternyata bagi Tuhan nothing is impossible. Jadilah sesuai dengan imanmu.

Berhentilah meratapi nasib . Karena meratapi nasib tak akan mengubah apapun,malahan akan memperburuk kondisi kita

Terpulang pada diri masing masing ,mau nggak mengubah nasib? The choice is yours,but don't forget: "your choice is your life". Pilihan ada ditangan masing masing, terserah mau pilih jalan hidup yang mana.jangan lupa, apa yang kita pilih akan menjadi hidup kita

Renungan kecil di hari Minggu pagi

Ditulis sepenuhnya dari pengalaman hidup pribadi, hidup menderita selama tujuh tahun dan tinggal di pasar kumuh

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun