Seperti kata peribahasa: "A thousand miles of a journey begin with the first step". Sejauh apapun keinginan kita untuk melakukan perjalanan jauh, selalu diawali dengan langkah pertama. Bila tidak melangkah, maka kita hanya akan berjalan di tempat seumur hidup
Langkah ketiga,kerja keras dan fokus serta pantang menyerah
Melangkah maju, karena memiliki harapan bahwa nasib akan berubah. Jangan lupa bahwa antara harapan hingga harapan itu menjadi kenyataan, ada jurang yang harus diseberangi. Yakni: kerja keras, fokus dan pantang menyerah, serta sabar menunggu. No pain, no gain. Tidak akan ada keberhasilan yang dapat dicapai dengan cuma cuma. Jangan pernah mimpi akan memenangkan loterai kehidupan. Seandainya kita bisa hidup seribu tahun, belum tentu akan memenangkan loterai.
Langkah keempat: "Do your best and let's God do the rest"
Tugas kita adalah berani bermimpi besar,b ahwa kita akan mampu mengubah nasib. Kerja keras, pantang menyerah dan selebihnya serahkan kedalam tangan Tuhan. Yakinlah bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil, bila kita mau kerja keras dan yakin akan kebesaran Tuhan. "Where there is a will, there is a way" Dimana ada kemauan, pasti disana akan ada jalan
Setelah nasib berubah
Bagaikan mimpi, setelah nasib berubah,kami bersyukur kepada Tuhan, ketiga putera dan putri kami dapat melanjutkan study ke Amerika Serikat dan di usia pensiun, kami berdua dapat menikmati hidup dengan travelling keseluruh dunia. 5 Benua di dunia i dan 7 keajaiban dunia sudah kami kunjungi. Kami sudah membuktikan bahwa apa yang mustahil  menurut logika manusia, ternyata bagi Tuhan nothing is impossible. Jadilah sesuai dengan imanmu.
Berhentilah meratapi nasib . Karena meratapi nasib tak akan mengubah apapun,malahan akan memperburuk kondisi kita
Terpulang pada diri masing masing ,mau nggak mengubah nasib? The choice is yours,but don't forget: "your choice is your life". Pilihan ada ditangan masing masing, terserah mau pilih jalan hidup yang mana.jangan lupa, apa yang kita pilih akan menjadi hidup kita
Renungan kecil di hari Minggu pagi