"Alhamdulilah Om dan tante, awak kini ala mangaleh di Pasar Tanah Abang..Tarimo kasih dukungan moralnya untuak kami"
Evi dan suaminya,sangat senang setiap kali kami berbelanja ke kiosnya,karena isteri saya borong baju batik, setidaknya dua lusin,untuk dibagikan kepada teman teman kami orang Australia Bagi mereka ,selembar baju batik yang harganya Rp.100 ribu rupiah,sungguh sangat berharga.Â
Kalau dengan nilai uang seratus ribu rupiah,di Australia hanya dapat secangkir kopi.
Kami juga senang,karena dengan berbelanja,kepada orang sekampung kami,maka setidaknya,kami ikut membantu mereka untuk mewujudkan impian demi impiannya.Â
Dari mulai impian punya kios ,punya sepeda motor dan membiayai anak anak mereka untuk kuliah .
Kami berdua sudah membuktikan,dari Penjual kelapa di Pasar Tanah Kongsi,akhirnya kami menjadi Pengusaha /Eksportir biji Kopi dan Kulit Manis. Hal yang menurut logika dan matematika adalah mustahil.tapi bagi Tuhan tiada yang mustahil.Â
Prinsipnya adalah :"Dare to dream, believe it dan do your best . Let's God do the rest"Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H