Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memilih Boneka yang Tepat untuk Mendidik Anak

9 Mei 2022   17:57 Diperbarui: 10 Mei 2022   02:39 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Tentang Hdup Bertoleransi

Pada tahun 50-an, yakni sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah SMP seingat saya lagu "Boneka dari India" sangat populer bukan hanya di kalangan anak-anak, tapi juga orang dewasa. Pada masa itu, dapat dikatakan, tidak ada pelajar yang tidak hafal lagu karya dari Ellya Kahadam ini. Salah satu baitnya adalah :

Boneka cantik, kumimpi-mimpi
Menjadi idaman sepanjang hari
Kini ku dapat boneka baru
Untuk hadiah ulang tahunku 

img20220509095102-2-6278e90bd7e3735ff72ac603.jpg
img20220509095102-2-6278e90bd7e3735ff72ac603.jpg

Dokumentasi pribadi

Sudut Pandang Yang Berbeda

Kalau dari lirik lagu tersebut di atas, tersirat makna bahwa begitu cantinya boneka dari India sehingga terbawa dalam mimpi. Tapi sesungguhnya, kita bisa memandang boneka dari sudut yang berbeda, yakni menjadi bahan pelajaran berharga bagi anak-anak tentang hidup bertoleransi, bahwa untuk berteman dan bersahabat, tidak  musti dengan orang yang cantik, tapi juga dengan orang yang mungkin kulitnya hitam dan tidak terlihat menawan.

Dengan membiasakan anak anak sedini mungkin menerima kenyataan bahwa tidak semua anak itu cantik dan berkulit bersih, tapi ada juga anak-anak yang kulitnya gelap bahkan terkesan hitam. Mendidik anak-anak agar tidak hanya menyayangi boneka cantik dan berkulit putih, tapi juga boneka yang sama sekali tidak cantik, serta berkulit gelap.

Hal ini ternyata membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan anak. Pada waktu tiba masanya, masuk ke Child Care, anak sudah terbiasa bergaul dengan siapa saja tanpa membedakan warna kulit, serta mau bergaul dan berteman dengan anak-anak lainnya, kendati sama sekali tidak cantik.

img20220509095114-2-6278e97dbb44865b0a7cf912.jpg
img20220509095114-2-6278e97dbb44865b0a7cf912.jpg

Dokumentasi pribadi

Kembali ke Judul

Sebagai uji coba, saya mencoba menganti boneka yang berkulit kehitaman dengan boneka yang warnanya cerah, tapi Amelia  cucu kami langsung protes dan memeluk boneka yang berkulit hitam dan tampak sikap melindungi. Bahkan menina bobokkan bonekanya serta menutupi dengan selimut dengan penuh kasih sayang.

Ternyata mendidik anak-anak dengan memanfaatkan boneka cukup efektif dan langsung dapat disaksikan side efectnya dalam kehidupan anak, dalam berinteraksi dengan teman sesama sekolahnya.

Ada banyak cara dan gaya untuk mendidik anak-anak agar jangan sampai terbelenggu oleh fanatisme yang keliru yakni bersahabat harus dengan orang sesuku dan seiman. Salah satunya adalah dengan boneka.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun