Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Kepala Kerbau dan Kendi Nusantara

15 Maret 2022   23:30 Diperbarui: 15 Maret 2022   23:35 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tanam kepala kerbau sebagai tumbal: merdeka.com

Apakah Ada Korelasinya ?

Mengenai ritual yang dilakukan untuk "menolak bala" maupun memohonkan perlindungan bagi yang sedang membangun rumah sudah ada sejak saya masih kecil. Berarti sudah lebih dari tiga perempat abad lalu. 

Pada kerangka rumah digantungkan dua butir kelapa tua yang saling diikat dan sebelum mulai membangun, ada ritual pemotongan ayam dan darahnya dipercikan kedelapan penjuru angin. 

Hal ini terjadi di Kampung Halaman saya di Padang dan saya saksikan sendiri. 

Ternyata setelah mulai sekolah saya belajar banyak tentang ritual dalam setiap pembangunan yang berbeda antara daerah yang satu dan daerah lainnya.  

Bahkan ada kisah mengerikan bahwa agar bangunan kokoh, maka dibutuhkan tumbal yakni dengan menanam kepala seseorang. 

Untuk mendapatkan kepala seseorang maka seorang narapidana sengaja dilepaskan dengan tugas melakukan pengayauan yakni pemenggalan kepala seseorang untuk ditanam sebelum membangun. 

Tujuannya adalah agar kekuatan roh orang tersebut menjaga bangunan agar jangan sampai roboh . 

Diganti Dengan Tumbal Kepala Kerbau

Belakangan karena semakin maju, maka tradisi menjadikan tumbal kepala seseorang diganti dengan kepala kerbau. Yang tidak lagi dilakukan secara sembunyi tapi sudah dilakukan secara terbuka bahkan ditandai dengan peresmian dari pejabat setempat.  

Saya tidak akan menyinggung masalah apakah hal ini merupakan bagian dari kepercayaan animisme atau tidak, yang penting adalah sebuah kenyataan tak terbantahkan bahwa menjadikan kepala kerbau sebagai tumbal adalah tradisi yang sudah berlaku sejak dulu dan masih terus berlanjut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun