Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Saya Bersaksi Bahwa "You are what You Think" Memang Terbukti

25 Januari 2022   09:35 Diperbarui: 25 Januari 2022   09:39 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shuterstock.image

Kita Akan Menjadi Seperti Apa Yang Selalu Ada Dalam Pikiran Kita

"All the miracles begin in your mind" begitu tertulis dan masing masing orang berhak menginterprestasikan sesuai selera dan pemahaman pribadi. Ada yang berpendapat "Keminggris minggrisan nggak usah dibahas", itupun tentu adalah hak setiap orang. 

Tulisan ini tidak hendak membahas apa yang orang lain pikirkan,tapi apa yang sudah saya dan isteri saya alami,selama mengarungi samudra kehidupan selama 78 tahun plus.

Semua orang tahu dan paham arti kalimat "Jangan meratapi nasib, karena tidak akan ada yang akan berubah,malahan akan memperburuk kondisi kita" tapi tetap saja ada orang yang sikit sikit mengeluh .

Sakit kepala saja sudah seakan akan sudah sekarat,makan diwarung bawah tenda saja,sudah menganggap dirinya orang paling malang di dunia ini. Makan nasi dengan sambal lado terus diposting minta belas kasihan. Tapi biarlah hal tersebut menjadi urusan orang lain. Masih banyak yang harus dibenahi dalam kehidupan kita,ketimbang buang waktu untuk kepo urusan orang lain.

Pikiran Mendahului Realita

Apa saja yang kita kerjakan  sesungguhnya berawal dari pikiran kita. Mustahil tiba tiba tangan kita digerakkan untuk mengetik di laptop untuk menulis kalau sebelumnya tidak ada dalam pikiran kita. 

Kata "tetiba" sesungguhnya menunjukkan bahwa dalam waktu singkat ide tersebut muncul dalam benak kita dan langsung dituangkan dalam bentuk tulisan. Jadi tidak ada tetiba jari tangan kita digerakkan oleh roh gentayangan  sehingga bisa menghasilkan sebuah tulisan.

Kita berada di posisi sekarang ini adalah akibat pemikiran kita dimasa lampau. Bila saya dan isteri dulu tidak pernah berpikir mau keluar dari kehidupan yang bernafas dalam lumpur, maka hingga saat ini kami masih tinggal di pasar kumuh .Dan seumur hidup tak akan pernah dapat kesempatan menikmati perjalanan keluar negeri. 

Karena apa yang kita pikirkan secara terus menerus akan direkam alam bawah sadar yang dikenal dengan nama "Subconsicious mind" dan alam bawah sadar ini akan memerintahkan seluruh daya hidup untuk mewujudkannya,baik ataupun buruk. 

Percayakah Anda Bahwa Apa Yang Mustahil Bagi Manusia, Tapi Bagi Tuhan Tiada Yang Mustahil? "Saya Percaya!"

Kami berdua saling memotivasi dikala penderitaan hidup hampir hampir tidak tertahankan lagi. Suatu hari saya batuk batuk dan mengeluarkan darah segar, sementara isteri saya sedang tergolek sakit dan anak kami sedang kejang kejang. Dan hal ini berkali kali kami jalani. Hanya kekuatan cinta dan doa yang mampu membuat kami bertahan hidup dan setia pada keyakinan,bahwa nasib kami akan berubah.

Selalu kami ingat :"Tuhan tidak akan mengubah nasib kita ,bila kita sendiri tidak mau berusaha dan kerja keras menggubah nasib".

Setiap hari dalam doa,selalu kami afirmasikan :"Nasib kami pasti akan berubah ,kami yakin Tuhan tidak akan membiarkan kami selamanya seperti ini"

Dan tentu saja kami isi dengan kerja keras siang malam dan tidak pernah ada kata menyerah 

Mahabesar Tuhan. Kelak setelah digodok dalam kawah kehidupan pahit getir ,akhirnya nasib kami berubah total. Bila dulu,hanya untuk makan sehari 3 kali adalah hal yang sangat sulit bagi kami,tapi kini ,sehari kami bisa makan di 3 negara yang berbeda. Bukan pamer pencapaian,tetapi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan  Yang Maha Pengasih dan Penyayang. 

Kami menjadi saksi hidup bahwa:"You are what you think" adalah benar terbukti

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun