Rukiat Tasib adalah putra sulung dari kakak perempuan saya alm. Yunita Effendi. Awalnya dulu adalah Pimpinan Bank Lippo cabang Padang.Â
Dan kemudian menjadi Pimpinan Bank Permata cabang Padang. Usai mengucapkan Selamat Ulang tahun, sekalian saya tanyakan  ada acara apa hingga tampak ramai di facebook? Ternyata jawaban kepoanakan saya sungguh membuat saya terpana: "Persis di usia ke 55 tahun, saya dinyatakan pensiun dan tidak boleh lagi melanjutkan pekerjaan "Â
Berarti penentuan usia pensiun dengan aturan yang berlaku di Australia, terpaut 16 tahun lebih awal. Saat saya ceritakan kepada teman saya orang Australia, ia juga sempat kaget. Tetapi terlepas dari masalah pensiun di usia yang relatif masih muda, kami sekeluarga ikut bangga karena keponakan kami Rukiat, namanya bersih selama belasan tahun menjadi pimpinan bank.Â
Kenangan manis adalah sewaktu Rukiat masih di SMP dan kami ajak ikut travelling ke Singapore dan Thailand,sewaktu isteri mengambil uang melalui ATM, Rukiat terpana dan bilang: "Wah, enak banget bisa ambil uang lewat mesin, ambil yang banyak tante," katanya kepada isteri saya.Â
Ternyata di belakang hari, Rukiat justru jadi pimpinan bank di Padang. Kenangan manis, yang selalu menjadi bahan guyon, setiap kali kami bertemu.
Belum Menemukan Jawabannya
Hingga saat ini, saya belum menemukan jawabannya, mengapa di sia yang masih potensial ,orang di pensiunkan? Apakah karena ingin memberikan kesempatan kepada tenaga yang lebih muda untuk berkarya? Ataukah karena gaji karyawan lama, sudah terlalu tinggi,sehingga akan menguras keuangan perusahaan? Mungkin sahabat Kompasiana ada yang dapat memberikan gambarannya?
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H