Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enak Banget di Indonesia, Usia 55 Tahun Sudah Pensiun

11 Januari 2022   19:26 Diperbarui: 12 Januari 2022   00:25 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rukiat Tasib keponakan saya ,persis di hari ulang tahunnya,sekaligus acara perpisahan ,karena pensiun sebagai Pimpinan Bank Permata Cabang Padang | foto: Rukiat Tasib

 

Di Australia Usia  Pensiun adalah 66 Tahun PLus  

Sewaktu kami baru tinggal di daerah New South Wales di  Australia, masih berlaku aturan lama,yakni untuk wanita, usia 63 tahun sudah berhak mendapatkan Senior Card dan bagi Pria di usia 65 tahun. 

Kartu Senior ini berlaku untuk memanfaatkan tranportasi secara gratis, kecuali pada jam kerja. Dan masih banyak kemudahaan lainnya,antara lain masuk ke Club Senior dengan iuran anggota sangat murah,yakni sekitar 5 dolar untuk setahun. 

Iuran 5 dolar ini hanya merupakan formalitas saja, karena ada minuman gratis. Secangkir kopi disini bernilai 5 dolar. Nah, bayangkan kartu iuran anggota hanya 5 dolar dengan fasilitas minuman gratis. 

Tetapi belakangan ini aturan agak berubah,yakni ada kenaikan usia, untuk mendapatkan Senior Card, yang di Western Australia di sebut Pensioner Card, walaupun sesungguhnya saya sama sekali tidak pernah bekerja disini. Sebagai Pemegang kartu pensiun ini, untuk perpanjangan SIM saya tidak perlu membayar apapun alias gratis. 

Foto: Rukiat Tasib
Foto: Rukiat Tasib

Untuk jelasnya silakan disimak kutipan dibawah ini:

On 1 July 2021, Age Pension age increased to 66 years and 6 months for people born from 1 July 1955 to 31 December 1956, inclusive. If your birthdate is on or after 1 January 1957, you'll have to wait until you turn 67. This will be the Age Pension age from 1 July 2023. (sumber: www.servicesaustralia.gov.au)

Di Indonesia Usia 55 Tahun Sudah Pensiun 

Kemarin bertepatan dengan ulang tahun ke 55 keponakan saya Rukiat yang selama ini bekerja sebagai Pimpinan Bank Permata di Padang, maka seperti biasanya, saya menelpon ke Padang. 

Rukiat Tasib adalah putra sulung dari kakak perempuan saya alm. Yunita Effendi. Awalnya dulu adalah Pimpinan Bank Lippo cabang Padang. 

Dan kemudian menjadi Pimpinan Bank Permata cabang Padang. Usai mengucapkan Selamat Ulang tahun, sekalian saya tanyakan  ada acara apa hingga tampak ramai di facebook? Ternyata jawaban kepoanakan saya sungguh membuat saya terpana: "Persis di usia ke 55 tahun, saya dinyatakan pensiun dan tidak boleh lagi melanjutkan pekerjaan " 

Berarti penentuan usia pensiun dengan aturan yang berlaku di Australia, terpaut 16 tahun lebih awal. Saat saya ceritakan kepada teman saya orang Australia, ia juga sempat kaget. Tetapi terlepas dari masalah pensiun di usia yang relatif masih muda, kami sekeluarga ikut bangga karena keponakan kami Rukiat, namanya bersih selama belasan tahun menjadi pimpinan bank. 

Kenangan manis adalah sewaktu Rukiat masih di SMP dan kami ajak ikut travelling ke Singapore dan Thailand,sewaktu isteri mengambil uang melalui ATM, Rukiat terpana dan bilang: "Wah, enak banget bisa ambil uang lewat mesin, ambil yang banyak tante," katanya kepada isteri saya. 

Ternyata di belakang hari, Rukiat justru jadi pimpinan bank di Padang. Kenangan manis, yang selalu menjadi bahan guyon, setiap kali kami bertemu.

Belum Menemukan Jawabannya

Hingga saat ini, saya belum menemukan jawabannya, mengapa di sia yang masih potensial ,orang di pensiunkan? Apakah karena ingin memberikan kesempatan kepada tenaga yang lebih muda untuk berkarya? Ataukah karena gaji karyawan lama, sudah terlalu tinggi,sehingga akan menguras keuangan perusahaan? Mungkin sahabat Kompasiana ada yang dapat memberikan gambarannya?

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun