Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enak Banget di Indonesia, Usia 55 Tahun Sudah Pensiun

11 Januari 2022   19:26 Diperbarui: 12 Januari 2022   00:25 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rukiat Tasib keponakan saya ,persis di hari ulang tahunnya,sekaligus acara perpisahan ,karena pensiun sebagai Pimpinan Bank Permata Cabang Padang | foto: Rukiat Tasib

Rukiat Tasib adalah putra sulung dari kakak perempuan saya alm. Yunita Effendi. Awalnya dulu adalah Pimpinan Bank Lippo cabang Padang. 

Dan kemudian menjadi Pimpinan Bank Permata cabang Padang. Usai mengucapkan Selamat Ulang tahun, sekalian saya tanyakan  ada acara apa hingga tampak ramai di facebook? Ternyata jawaban kepoanakan saya sungguh membuat saya terpana: "Persis di usia ke 55 tahun, saya dinyatakan pensiun dan tidak boleh lagi melanjutkan pekerjaan " 

Berarti penentuan usia pensiun dengan aturan yang berlaku di Australia, terpaut 16 tahun lebih awal. Saat saya ceritakan kepada teman saya orang Australia, ia juga sempat kaget. Tetapi terlepas dari masalah pensiun di usia yang relatif masih muda, kami sekeluarga ikut bangga karena keponakan kami Rukiat, namanya bersih selama belasan tahun menjadi pimpinan bank. 

Kenangan manis adalah sewaktu Rukiat masih di SMP dan kami ajak ikut travelling ke Singapore dan Thailand,sewaktu isteri mengambil uang melalui ATM, Rukiat terpana dan bilang: "Wah, enak banget bisa ambil uang lewat mesin, ambil yang banyak tante," katanya kepada isteri saya. 

Ternyata di belakang hari, Rukiat justru jadi pimpinan bank di Padang. Kenangan manis, yang selalu menjadi bahan guyon, setiap kali kami bertemu.

Belum Menemukan Jawabannya

Hingga saat ini, saya belum menemukan jawabannya, mengapa di sia yang masih potensial ,orang di pensiunkan? Apakah karena ingin memberikan kesempatan kepada tenaga yang lebih muda untuk berkarya? Ataukah karena gaji karyawan lama, sudah terlalu tinggi,sehingga akan menguras keuangan perusahaan? Mungkin sahabat Kompasiana ada yang dapat memberikan gambarannya?

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun