Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Australia Kewalahan Cari Tenaga Kerja

4 Januari 2022   14:06 Diperbarui: 4 Januari 2022   14:35 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Akibat Tertahannya International Student Kembali Ke Australia

Pandemi bukan hanya merengut nyawa orang orang yang kita sayangi ,tetapi merembet kemasalah pendidikan dan pekerjaan  . Banyak orang kehilangan pekerjaan tetapi banyak juga yang kekurangan tenaga kerja .

Salah satu contoh adalah Australia..

Banyak perkebunan terlantar karena kekurangan tenaga pemetik buah.  Untuk meningkatkan daya tarik berbagai cara sudah dilancarkan.

Antara lain mengubah sistim upah menjadi gaji perjam.

Ternyata disektor bisnis retail juga mengalami hal yang sama yakni kekurangan tenaga kerja.  Cucu pertama kami yang bulan lalu membuka restoran juga bercerita tentang kurangnya tenaga kerja , sehingga harus pontang panting mengurus restoran. 

Persyaratan menerima karyawan sudah dipermudah tapi tenaga kerja yang biasa direkrut dari mahasiswa pendatang kini masih belum ada yang kembali

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Market Butuh Tenaga Kerja Kemarin sewaktu kami berdua berbelanja  k e Market  tampak  terpajang dipintu keluar masuk tulisan:" Staff wanted" Tulisan ini sejak 3 hari lalu sudah terpajang disana.Tapi tampaknya belum ada yang mengisi lowongan tersebut  .

5 February 2022 International Boarder is Opened 

Rencana yang sudah mengalami perubahan beberapa kali, akhirnya ditetapkan tgl 5 February 2022 International Boarder is Opened 

Tetapi  waktu akan menjadi saksi apakah rencana ini tidak akan mengalami perubahan lagi. Rencana kami mau berkunjung ke putri kami di Wollongong juga sudah beberapa kali mengalami penundaan . Syukur tiket tidak hangus karena bukan kesalahan kami Sedangkan rencana mau pulang kampuang  tampaknya masih harus  bersabar

Keponakan saya yang memaksa pulang terpaksa mengeluarkan dana untuk karantina mandiri  . Walaupun pulang bersama anak kandung nya tidak boleh satu kamar 

Rencana kami pulang kampung madoh pending hingga tidak ada karantina lagi baru pulang. 

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun