Dokumentasi pribadiÂ
Merupakan Impian Jutaan OrangÂ
JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah penduduk miskin Indonesia pada periode September 2020 mencapai 27,55 juta orang. Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read
Kalau yang namanya miskin,sudah pasti tidak mampu beli HP ,apalagi setiap kali digunakan bukannya gratis melainkan harus beli pulsa. Dan beli pulsa harus punya uang ,nggak bisa barteran dengan sayuran hasil kebun,seperti tempo doeloe. Apalagi mau telpon anak yang lagi merantau di daerah lain. Sementara anak yang merantau,hidupnya juga masih Senin Kemis di kota ,karena hanya kerja sebagai  office boy atau office girl. Maka akibatnya,saling menanggung rindu,menunggu anak pulang mudik yang entah kapan bisa terwujud.
Dan merujuk pada informasi yang diperoleh dari Kompas com,ada sekitar 27 juta orang yang termasuk dalam kategori miskin. Berarti ,minimal sebanyak itu jualah orang yang harus menanggung rindu berbulan bulan bahkan bertahun tahun,tanpa dapat kesempatan untuk berbicara dengan orang yang dicintainya,karena ketiadaaan biaya.Â
Seandainya Ada Telpon Gratis Seperti di Australia
Selama ini  ,kami berdua tidak pernah memanfaatkan telpon umum dan hanya menggunakan Ponsel untuk berkomunikasi,maka sama sekali tidak memperhatikan,bahwa ternyata telpon umum adalah gratis. Baru tadi siang,selesai berbelanja  saya menyaksikan orang menelpon dengan menggunakan telpon umum .Setelah orangnya selesai berbicara dan meninggalkan lokasi,saya iseng mendekat Eee ternyata gratis
Ada catatan dari Provider sebagai berikut:"
"Australians will be able to make free calls from public pay phones across the country under a new Telstra initiative.
Standard national calls and SMS from Telstra’s network of more than 15,000 pay phones will be made free from Tuesday, while pay phones will become completely coinless from 1 October, particularly for the homeless and people escaping an unsafe situation. (Telstra)
Awalnya,saya masih kurang yakin,karena biasanya yang namanya :"gratis " selalu berisi jebakan :"batman" atau" jebakan "Laba laba hitam" Tapi kali ini ,saya tidak salah baca,memang gratis. Untuk lebih meyakinkan lagi,saya ajak isteri saja untuk ikut membaca dan kami berdua terpana. Terbayang,alangkah eloknya di negeri tercinta kita ,ada perusahaan atau mungkin Telkomsel yang sarat dengan keuangan,mau berbelas kasih pada penduduk miskin dengan membangun Gardu Telpon GratisÂ
Dokumentasi pribadiÂ
Untuk mencegah ,agar jangan sampai orang rakus,yang sudah punya uang,tapi masih mau yang gratisan,maka bisa saja penduduk miskin diberikan semacam Kartu Akes untuk menelpon.Memang tidak mudah,tapi bukankah keberadaan Telkomsel adalah meningkatkan kesejahteraan warga Indonesia ? Hal ini agaknya sejalan dengan slogan dari Telkomsel,yakni:
Kami hadir sebagai penggerak untuk membuka dunia penuh peluang serta kemungkinan tanpa batas melalui pemanfaatan layanan dan solusi digital terintegrasi.
Semoga saja,tulisan ini dibaca oleh instansi yang bersangkutan dan mampu menggugah rasa hati para pejabatnya,agar kelak ditanah air kita ,juga warga miskin bisa mendapatkan setitik keceriaan dengan menikmati layanan telpon gratis menghubungi orang yang dicintai. Sebuah harapan dan sekaligus doa dari orang Indonesia di rantauÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H