Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rencana Tuhan Jauh Lebih Indah

10 September 2021   08:33 Diperbarui: 10 September 2021   19:15 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi / makan siang bersama rayakan Father's day 

Dibandingkan Rencana Kita 

Pada awal saya mendengarkan kalimat :"Rencana Tuhan jauh lebih indah dibandingkan dengan rencana kita" ,kalimat ini sama sekali tidak berkesan dalam hati saya. Karena sudah jelas rencana Tuhan jauh lebih baik dan lebih indah daripada rencana manusia yang merupakan makluk ciptaannya. 

Pada waktu itu saya belum mampu menangkap makna yang tersirat dalam kalimat tersebut.Kelak,setelah mengalaminya berulang kali baru saya sadar arti dan maksudnya yang tersimpan dalam kalimat ini

Disinilah kami tinggal, yakni di  Burns Beach.  Rumah yang disediakan oleh putra kami.
Disinilah kami tinggal, yakni di  Burns Beach.  Rumah yang disediakan oleh putra kami.

Rencana Awal Kalau Pensiun Mau Tinggal di Desa

Setelah anak anak  melanjutkan studi ke perguruan tinggi,maka saya dan isteri merencanakan,dihari tua kami akan menetapi di desa dan jauh dari keramaian. Untuk merealisasi rencana tersebut,kami sudah membeli tanah di desa Kinali di Pasaman. Bahkan sudah ada sekitar 500 pohon kelapa yang ditanami. Rencananya disana kami akan membangun Villa dan menanam buah buahan. Ada sungai disana tempat kami setiap hari dapat memancing ikan.  Tapi rencana ini berubah ,setelah anak anak tidak ada satupun yang mau menetap di Sumatera Barat. 

Rencana Kedua Menetap di Mediteranian Lagoon Residences di Kemayoran Jakarta Pusat

Kemudian pada tahun 1990 kami memutuskan pindah ke Jakarta, Awalnya kami membeli rumah di Bintaro Jaya ,tapi karena terlalu jauh dari pusat kota,maka kami beli rumah di Tiga Raksa.  Tapi keduanya, bukan rumah idaman bagi kami berdua dan kami memutuskan menjual rumah di Bintaro dan membeli sebuah apartement di Mediteranean  Lagoon Residences, yang luasnya 100 meter persegi. Ada  fasilitas Kolam renang yang bersih dan lumayan besarnya.  Kalau mau berenang tinggal turun kelantai dasar.  Atau mau gymnastic ada dilantai 3. 

Ada whirpool,kolam air hangat dan juga ada sauna  Mau apa lagi ? Mau makan tinggal telpon dan dalam hitungan 10 menit makanan sudah diantarkan .Mau pijat refleksi? Tinggal telpon dan petugasnya  akan datang ke apartement . Tempat parkir sudah tersedia dan keamanan ,serta kebersihan sudah ada yang bertugas Mantap banget  Kami yakin,inilah pilihan kami untuk menetap dihari tua.yakni di Mediteranean Lagoon Residences. 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Putra Pertama dan Puteri Kami Pindah ke Australia

Tetapi,belakangan putera pertama kami Irmansyah Effendi dan keluarga pindah ke Australia Barat dan puteri kami pindah ke Wollongong. Keyakninan kami untuk menetap di hari tua di Kemayoran  menjadi goyah. Dengan pikiran,kami mungkin dapat menikmati hidup enak di sini, karena semua fasilitas ada ,tinggal melangkah beberapa langkah. dengan resiko, kelak cucu cucu kami tidak akan mengenal kami ,karena mereka jauh 

Putra kedua kami menawarkan  :"Papa mama ,jual saya apartementnya, disini ada kamar kosong yang baru saja direnovasi " Hmm tapi dengan berat hati kami tolak,karena kami ingin mondar mandir kemana mana dan tidak ingin menganggu kehidupan privasi anak kami 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Akhirnya ,kami jadi juga menetap di Australia

oma-dan-cicit-613b4bfa31a2877633411fb2.jpg
oma-dan-cicit-613b4bfa31a2877633411fb2.jpg
dokumentasi pribadi

Awalnya,kami setahun sekali jalan ke Australia dan secara bergantian tinggal dirumah putra kami dan dirumah puteri kami, Tetapi belakangan ini putra kami menyediakan rumah untuk kami tinggal di  Burns Beach dan sekalian menghadiahkan kami sebuah kendaraan  Nissan X Trail yang masih baru . Maka akhrinya,kami memutuskan untuk menetap di sini. Baru saya paham,apa yang dimaksudkan bahwa rencara Tuhan memang yang  terbaik bagi kita 

Kaena itu lahirlah the wisdom words :"Manusia boleh berencana ,tapi Tuhan yang menentukan "

Sebuah renungan diri

 Seandainya kami berdua jadi tinggal di desa Kinali Pasaman, maka kami akan:

  • menua dalam kesepian. 
  • tidak akan ada acara makan bersama anak mantu cucu semua 
  • tidak akan pernah menyaksikan cicit pertama kami. 
  • tidak akan  pernah menulis di Kompasiana

Sungguh Rencana Tuhan jauh lebih indah 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun