Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah Contoh Pantun Sadis

6 September 2021   19:29 Diperbarui: 6 September 2021   19:53 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi permaian KIM /merdeka.com

Disatu sisi mengangkat derajat seorang ibu ,dengan ungkapan :"Mati ibu binasa diri" tapi disisi lain,menghempaskan posisi seorang ayah ,kejurang yang terdalam,dengan ungkapan :"Mati bapak tidak mengapa"

Boleh jadi penulis pantun tersebut ,pernah disakiti oleh ayahnya ,sehingga tega menciptakan pantun semacam itu,tentu hanya merupakan praduga secara pribadi,karena untuk menuliskan sebuah pantun,orang tidak perlu ada alasan dan juga tidak perlu memberikan alasan. 

Mengapa pantun tersebut sempat menjadi populer diantara anak anak sekolah di tahun 50 an ,yakni disaat saya masih duduk dibangku sekolah dasar ,saya sungguh tidak tahu.

Semoga jangan lagi ada pantun semacam yang disebutkan diatas, yang terasa melecehkan peran kaum ayah.

Happy Father's Day

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun