Guru Bukan Hanya Pengajar, Tapi Sekaligus Pendidik
Ada guru yang memang tugasnya hanya mengajar saja dan tidak ada kaitannya dengan pendidikan. Misalnya guru piano, guru main guitar atau guru les komputer. Sifatnya hanya transfer ilmu dan transfer dana. Â
Guru dalam hal ini hanya bertugas semata mata mengajarkan, sesuai bidang yang ditekuni. Murid mau bolos atau tidak masa bodo, yang penting setiap bulan uang sekolah disetor.
Hal ini berbeda dengan guru yang berdiri di depan kelas. Perbedaan mendasar adalah sosok yang berdiri didepan kelas, tidak semata mata bertugas mengajarkan ilmu, tapi sekaligus mendidik. Sehingga diharapkan kelak setelah anak didik lulus, ia bukan hanya menjadi sosok yang terpelajar, tapi sekaligus terdidik.Â
Hubungan Mesra Antara Guru dan Anak Didik
Kata "mesra" disini jangan langsung dinilai negatif. Tentu bukan dimaksudkan "mesra "antara guru dan anak didik yang berlainan jenis. Melainkan semata mata "mesra" dalam arti hubungan antara Guru dan murid tidak hanya sebatas dalam ruang belajar tapi juga diluar ruang kelas.Â
Kapan saja mereka membutuhkan bantuan, sebagai seorang guru seharusnya kita siap membantunya. Hal ini akan terekam dalam hati anak anak didik kita. Dan hubungan baik ini sekaligus memacu mereka berlomba lomba untuk menunjukkan prestasi mereka dalam kelas.Â
Hubungan semacam ini tidak salah bila disematkan hubungan "Tak lapuk dek hujan dan tak lekang dek panas" Maksudnya walaupun kelak mereka sudah bukan lagi murid kita, tapi mereka tidak akan pernah melupakan bahwa kita pernah menjadi gurunya
Kini Mantan Murid Rata Rata Sudah Berusia 65 TahunÂ
Kini anak anak yang dulunya adalah murid murid saya ditahun 67 - hingga 70 an, rata rata sudah berusia 65 tahun. Menyedihkan beberapa orang diantaranya sudah almarhum. Bahkan Eduard sempat makan siang bersama kami di Jakarta dan seminggu kemudian dipanggil Tuhan. Bulan lalu Erwin Zein, murid saya yang menjadi Kapten Kapal juga telah dipanggil Tuhan dalam pelayarannya ke Ambon. Erwin dipanggil Tuhan dalam usia 65 tahun.
Bergabung Dalam WAG
Kami bergabung dalam WAG. Setiap hari saling menyapa. Kata Darwis yang pernah menjadi Pimpinan BCA cabang Padang dan kini menjadi Pengusaha Sukses. "Kapan Bapak dan Ibu ke Padang, kabarkan ya pak. Kita jalan jalan dan menginap di Bukittinggi. Saya yang tanggung jawab selama bapak dan ibu di Padang dan di Bukitinggi" Sungguh sangat terharu mendapatkan sambutan yang begitu luar biasa.
Ada Un yang pensiunan Angkatan Laut.menyampaikan pesan "Kalau di Jakarta, bapak dan ibu adalah tanggung jawab saya" Â Minggu lalu, Luanita siswa saya di SMP Pius di Padang yang sudah domisili di Kanada menyampaikan pesan "Kapan bapak dan ibu jalan ke Kanada, mohon kabarkan ya, saya jemput"
Dulu mereka adalah murid murid saya, tapi kini mereka sudah jadi sahabat baik bagi saya dan isteri. Sungguh menghadirkan rasa haru dan syukur, sudah 50 tahun berlalu tapi mantan murid murid tetap menyayangi kami sebagai guru mereka
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H