Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seandainya "Miss Corona Jadi Permanent Residence" Siapkah Mental Kita?

29 Juli 2021   10:35 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Pinterest.com

Hope For The Best ,But Ready for the Worst

Optimisme itu mutlak diperlukan. Hindari sikap mental yang pesimis. Begitu yang selalu terngiang-ngiang di telinga kita sejak tempo dulu dan terus berlangsung hingga kini. Tapi jangan lupa, di samping mengharapkan dan berdoa untuk yang terbaik, kita harus berani menghadapi kenyataan, sepahit apapun. Bukti nyata ada di depan mata kita dan terus berlangsung hingga kini. Sejak dari awal pandemi, kita amat yakin bahwa hal ini akan bersifat insidential dan dalam waktu beberapa minggu pasti sudah akan berlalu.

Bahkan saking PD-nya, saya sudah beli tiket untuk pulang ke Jakarta dan putra kedua kami di Jakarta sudah merencanakan untuk acara makan bersama. Tapi hari demi hari berlalu dan minggu minggu juga berlalu, tapi Miss Corona masih betah berlama-lama, saking banyaknya orang yang ngefans. Tapi masih ada yang ngeyel dan bilang,

"Itu konspirasi kaum kapitalsi, borjuis yang ingin meraih keuntungan. Semuanya hanya berita hoaks."

"No Covid!" Tetapi saat satu persatu orang yang biasa berkomunikasi dengan diri kita tidak bisa lagi mengangat telpon dan diwakili puternya yang mengatakan :" Maafkan papa ya Om.kemarin papa sudah dipanggil Tuhan,karena Covid " ,baru kita mulai terbangun  dan sadar bahwa bahaya latent dari Covid ini  nyata.

Tapi mungkin kita masih mencoba membantah suara hati dengan mengatakan,

"Ah itu cuma kebetulan saja" Tetapi belum tenggelam matahari, sudah masuk telpon dari sahabat karib kita. Tapi bukan dirinya yang menelpon,melainkan isterinya dengan suara yang meratap,menyampaikan,

"Om, maafkan suami saya.Tiba tiba nafasnya sesak dan sementara putra kami antri tabung oxigen, suami tidak mampu bertahan. dan pergi selama lamanya." Ratapan wanita yang kehilangan suami ini terasa bagaikan merobek hati . Ternyata bukan mimpi buruk,tapi si nona Corona memang pembunuh sadis yang tidak kenal belas kasih. Hal ini terus berlanjut,hingga mau menjawab telpon ditengah malam, rasanya tensi naik jadi 200. Jangan jangan........

Covid Membantai Orang Yang  Tak Beragama, Maupun Orang Yang Taat Beragama

Kalau sebelumnya,saat terjadi gempa bumi disuatu daerah,terus orang yang tidak terkena dampak bencana,dengan bangga mengatakan: Tengok kami orang beriman, selalu dilindungi Tuhan.Gempa dan tsunami tidak kuasa menghantam kami" Tetapi sejak Covid menjajah jagat raya, tak ada lagi yang berani membusungkan dada dan berkata, "Aku anak Tuhan  Covid tidak akan mampu menyenggol diriku" .

Covid juga tidak membedakan oang kaya dan miskin,yang ahli dibidang kesehatan ataupun yang hidupnya amburadul. Dimana saja ia datang,pasti berhasil merenggut paksa orang dari keluarganya. Kalau boleh di analogikan, Covid ini  berhasil menyusupkan agent anget kematiannya ,hingga berada dimanapun. Tidak jarang ia ada ditengah keluarga kita 

Sudah siapkah kita secara mental seandainya yang terburuk terjadi ?  Jangan sampai kita terbuai dengan pemikiran,bahwa itu bukan urusan kita,itu urusan menteri kesehatan atau urusan pemerintah.Karena urusan keselamatan adalah urusan kita bersama.!

Tjiptadinata Effendi 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun