Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bersyukur Menghadirkan Kedamaian Dalam Hati Kita

21 Juni 2021   21:41 Diperbarui: 22 Juni 2021   04:39 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun Tidak Semua Terjadi Menurut Maunya Kita

Kalau saya mengatakan,bahwa semua impian kami sudah menjadi kenyataan ,sesungguhnya memang demikian adanya. Impian awal adalah memiliki rumah sendiri (tidak menyewa) dan memiliki kendaraan pribadi ,sudah jadi kenyataan. Dan seperti kata peribahasa :"Success is not our destination,but a long journey" Sukses itu bukanlah tujuan,melainkan sebuah perjalanan yang panjang. Begitulah yang kami terapkan dalam perjalanan hidup kami,secara bertahap. Setelah impian punya rumah dan kendaraan pribadi terpenuhi.kami punya impian untuk memberikan kesempatan kepada ketiga orang anak kami,umtuk studi di luar negeri,yakni di Amerika Serikat. Puji Tuhan,harapan inipun jadi kenyataaan. Putera pertama studi di California State University, putera kedua di Sacramento dan putri kami di Michigan . 

Pada waktu putera pertama kami diwisuda di usia 21 tahun meraih Master of degree di bidang computer dan mendapatkan gelar Msc ,Master of Science ,kami hadir ,bahkan tinggal selama satu bulan di Amerika Serikat. Tapi kelak ketika putra kedua dan puteri kami melanjutkan studiya ,perusahaan kami mengalami collaps karena ditipu mitra bisnis Butuh waktu tiga tahun,kemudian baru kami bisa bangkit kembali

Impian Travelling Keliling Dunia

Setelah usaha kami pulih,maka kami merancang untuk menjelajahi 5 benua dan kami bersyukur.impian inipun jadi kenyataan.  Begutu juga impian kami untuk meraih :"financial freedom " dan "time freedom" sudah dapat kami nikmati. Tapi bukanlah berarti bahwa kami tidak punya masalah hidup sama sekali. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan ,ada 3 kriteria manusia tanpa masalah ,yakni:

  1. orang mati
  2. orang pikun
  3. orang gila

Dan kita tidak mau termasuk dalam salah satu kategori tersebut diatas,berarti kita sudah harus siap menerima kenyataan,bahwa orang waras pasti ada masalah dalam perjalanan hidupnya.  Maka kami juga "punya" banyak masalah yang tidak sesuai harapan kami. Tapi kami memahami,bila semuanya mau dipikirkan,maka kami akan tumbang dalam waktu singkat

Maka satu satunya cara adalah :" Do your best and let's God do the rest" Lakukan apa yang dapat kami lakukan dan selebihnya,kami serahkan kedalam Tangan Tuhan. Karena siapapun diri kita,mustahil dapat mengubah apa yang harus terjadi .Seperti yang tertuang dalam lirik lagu :"Que sera sera" ,the future not our's to see ,que sera sera.what will be will be"

Salah satu kunci  agar kami berdua tetap sehat lahir dan batin hingga menjelang usia 80 tahun adalah bersyukur

Hanya sebuah renungan dimalam musim dingin ,

Burns Beach ,4 derajat Celcius 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun