Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peribahasa yang Paling Pas bagi Kita Orang Indonesia

9 Juni 2021   18:25 Diperbarui: 9 Juni 2021   20:20 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket. foto; majalah digulung sepadat mungkin seperti gambar/dokumentasi pribadi

Kalau kita bawakan dalam kondisi  in case of emergency, misalnya kita pulang kemalaman dengan kereta api. Dalam gerbong hanya ada diri kita sendiri dan beberapa orang pria yang tampangnya mencurigakan. Betapapun hebatnya  diri kita seandainya kita dirampok amat kecil kemungkinan dapat menghadapi mereka dengan tangan kosong. Kita butuh senjata. Tapi apa?  

Kita hanya orang  awam dan Indonesia tidak sama seperti di Texas dimana senjata api bisa dibeli kayak beli mainan. Di negeri kita, bawa bawa pisau dipinggang sudah dapat di pidanakan karena dianggap punya niat tidak baik.

Yang ada di tangan kita hanyalah sebuah majalah. Mungkin ada yang terpikir, emangnya mau pukul nyamuk pakai majalah? Ntar dulu jangan buru buru mengambil kesimpulan ya sayang . 

Gini, gulunglah majalah tersebut hingga padat sehingga tidak ada lagi celah diantara lipatan  .Nah ,kini senjata sudah ada ditangan. Bila caranya tepat, maka dengan majalah kita bisa memecahkan tembok. Ini bukan bualan,tapi sudah saya praktikan 

Caranya adalah gulungan majalah digenggam dengan kuat dan  bila terjadi ada serangan, maka caranya adalah menyodokkan gulungan majalah ke dada atau ke perut perusuh.  

Jadi penggunaannnya tidak seperti memukul nyamuk, tapi di sodokkan. Majalah yang sudah digulung ini kekuatannya hampir sama dengan sepotong kayu. Hanya cara memanfaatkannya dengan disodokkan

Tehnik bela diri dengan menggunakan majalah ini saya pelajari dulu dari guru Karate saya semasa masih di SMA. Dan dalam latihan menggunakan majalah ini tanpa sengaja saya menyodok terlalu keras, akibatnya sparring partner saya jatuh pingsan.  Awalnya saya kira cuma main main,tapi ternyata pingsan  benaran ,karena mungkin saya terlalu keras menyodoknya . Saya menyesal dan tidak lagi pernah menggunakan untu main main .

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun