Bagi Penulis Manapun
Mengenai ada yang berpendapat bahwa :"Menulis ya menulis saja,mau dibaca atau enggak tidak masalah" tentu saja hal tersebut  merupakan hak pribadi seseorang yang tidak perlu dikomentari.Â
Mari kita bicarakan secara umum,bahwa setiap Penulis,apakah Penulis baru ,Penulis mileneal ataupun Penulis gaek,akan sangat senang bila tulisannya ada yang memberikan vote atau penilaian. Apalagi bisa disertai dengan komentar .Karena sebutir vote dan sepatah kata komentar ,sudah merupakan sebuah penghargaan bagi seorang Penulis,bahwa keberadaannya sebagai seorang Penulis sudah diterima dengan baik orang para pembaca.Â
Kalau boleh dianalogikan,dalam hidup bertetangga,maka saling menyapa sudah merupakan sebuah kegembiraan tersendiri. Bahkan tanpa mengatakan sepatah katapun,tetangga kami Sheilla,setiap berpapasan selalu melambaikan tangan sambil tersenyum. Ada Fred ,pria asal jerman, yang menyapa dengan kata kata yang sama setiap hari :"Good morning" .
Lain lagi Sherly yang tinggal berseberangan jalan,setiap kali bertemu,selalu ceria menyapa:"Hai good morning .how are you today?  The winter season is coming down  dan seterusnya" Jadi sama sekali tidak ada masalah orang mau mengucapkan :"Good morning " pada kami dan juga mengucapkan :"Good morning " pada Vera asal Singapore ,yang menjadi tetangga di samping kiri kediaman kami.Â
Baik yang hanya cukup melambaikan tangan ataupun yang hanya berbagi senyum manis,maupun yang sering menyapa dan bercerita,semuanya menghadirkan secercah kegembiraan dalam hati kami. Karena berarti kehadiran kami diterima oleh sesama tetanggaÂ
Janganlah  Mengatur Bagaimana Orang Harus Menyapa Kita
Nah,analogi diatas,walaupun jelas tidak seratus persen sama,tapi setidaknya sebagai Penulis di Kompasiana,yang katanya adalah Rumah Kita Bersama,maka saling sapa,baik melalui vote atau penilaian sudah merupakan sebuah bukti,bahwa kehadiran kita diterima sebagai salah seorang dari anggota Kompasiana. Apalagi bila disamping Vote,masih dilengkapi dengan sapaan:"Selamat pagi " Wuih, senang banget rasanya.
Jadi janganlah kita mau mengatur atur bagaimana cara orang harus menyapa kita,karena setiap orang punya gaya dan caranya masing masing. Sebagaimana saya tidak mungkin mengatakan kepada tetangga saya :"Hai Sheilla,kog anda cuma bilang :"good morning" saja setiap hari,apa nggak ada kata lainnya?" Bila hal ini saya sampaikan,maka mungkin seumur hidup Sheilla tidak akan pernah lagi menyapa saya.Â
Silakan membayangkan ,seandainya diri kita yang diatur atur,gimana harus berkomentar,enak nggak ya?
Terasa banget kita punya sahabat yang selalu menyemangati kita dengan sapaan nya.Â
Tentu saja tidak mungkin "menuntut" setiap orang untuk memberikan vote atau komentar pada setiap tulisan kita,karena setiap orang kerjanya bukan cuma menulis doang Hal ini juga secara pribadi saya rasakan.Â
Seringkali setelah posting sebuah artikel,saya dan isteri langsung keluar rumah. Maka ucapan :"Selamat pagi" baru saya jawab dengan ucapan "Selamat malam".Atau terkadang setelah saya dikunjungi.eee saya lupa balas mengunjungi. Dalam hal menjawab komentar,saya kalah jauh dari isteri saya. Yang rajin mencatat sekian puluh nama dan kemudian menandai satu persatu,mana yang komentarnya sudah dijawab dan mana yang belum . Isteri saya tidak akan tidur,bila belum semua komentar yang masuk,ditanggapi.Â
Dalam hal ini saya kalah jauh. Karena disamping menulis di Kompasiana,saya butuh waktu menjawab puluhan pesan di facebook dan di beberapa WAG (cari alasan pembenaran diri )
Saling menyapa antar sesama Penulis,tampak sangat sederhana dan sepele,tapi sesungguhnya merupakan "bahan bakar" bagi kita agar tetap menulis.Bayangkan,seandainya tulisan kita tidak ada seorangpun yang mau memberikan vote dan  komentarnya,semangat menulis kita akan rontok dan akhirnya berhenti menulis'.Ibarat kita buka warung,terus tidak seorangpun yang datang berbelanja,akhirnya warung ditutup.
Terima kasih kepada semua sahabat Kompasianer yang telah berkenan membaca dan menyemangati saya melalui vote dan komentarnya.Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H