Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Vote dan Komentar Merupakan Penghargaan Tak Ternilai

5 Juni 2021   11:58 Diperbarui: 5 Juni 2021   13:54 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Penulis Manapun

Mengenai ada yang berpendapat bahwa :"Menulis ya menulis saja,mau dibaca atau enggak tidak masalah" tentu saja hal tersebut  merupakan hak pribadi seseorang yang tidak perlu dikomentari. 

Mari kita bicarakan secara umum,bahwa setiap Penulis,apakah Penulis baru ,Penulis mileneal ataupun Penulis gaek,akan sangat senang bila tulisannya ada yang memberikan vote atau penilaian. Apalagi bisa disertai dengan komentar .Karena sebutir vote dan sepatah kata komentar ,sudah merupakan sebuah penghargaan bagi seorang Penulis,bahwa keberadaannya sebagai seorang Penulis sudah diterima dengan baik orang para pembaca. 

Kalau boleh dianalogikan,dalam hidup bertetangga,maka saling menyapa sudah merupakan sebuah kegembiraan tersendiri. Bahkan tanpa mengatakan sepatah katapun,tetangga kami Sheilla,setiap berpapasan selalu melambaikan tangan sambil tersenyum. Ada Fred ,pria asal jerman, yang menyapa dengan kata kata yang sama setiap hari :"Good morning" .

Lain lagi Sherly yang tinggal berseberangan jalan,setiap kali bertemu,selalu ceria menyapa:"Hai good morning .how are you today?  The winter season is coming down  dan seterusnya" Jadi sama sekali tidak ada masalah orang mau mengucapkan :"Good morning " pada kami dan juga mengucapkan :"Good morning " pada Vera asal Singapore ,yang menjadi tetangga di samping kiri kediaman kami. 

Baik yang hanya cukup melambaikan tangan ataupun yang hanya berbagi senyum manis,maupun yang sering menyapa dan bercerita,semuanya menghadirkan secercah kegembiraan dalam hati kami. Karena berarti kehadiran kami diterima oleh sesama tetangga 

Janganlah  Mengatur Bagaimana Orang Harus Menyapa Kita

Nah,analogi diatas,walaupun jelas tidak seratus persen sama,tapi setidaknya sebagai Penulis di Kompasiana,yang katanya adalah Rumah Kita Bersama,maka saling sapa,baik melalui vote atau penilaian sudah merupakan sebuah bukti,bahwa kehadiran kita diterima sebagai salah seorang dari anggota Kompasiana. Apalagi bila disamping Vote,masih dilengkapi dengan sapaan:"Selamat pagi " Wuih, senang banget rasanya.

Jadi janganlah kita mau mengatur atur bagaimana cara orang harus menyapa kita,karena setiap orang punya gaya dan caranya masing masing. Sebagaimana saya tidak mungkin mengatakan kepada tetangga saya :"Hai Sheilla,kog anda cuma bilang :"good morning" saja setiap hari,apa nggak ada kata lainnya?" Bila hal ini saya sampaikan,maka mungkin seumur hidup Sheilla tidak akan pernah lagi menyapa saya. 

Silakan membayangkan ,seandainya diri kita yang diatur atur,gimana harus berkomentar,enak nggak ya?

Terasa banget kita punya sahabat yang selalu menyemangati kita dengan sapaan nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun