Bagaimana Cara Kita Mengatasinya?
Hidup itu tidak selamanya kelam. Ungkapan yang sangat mudah diucapkan dikala kita berada di posisi yang terang benderang. Tetapi seperti biasanya,mengatakan sesuatu,bahkan mungkin dijadikan kalimat motivasi untuk menghibur orang lain,disaat kita mengalami secara pribadi,ternyata menjalaninya,tidak semudah mengatakannya.Â
Bila kita sakit secara phisik ,baik karena gangguan kesehatan,maupun terluka entah karena apa,mungkin kita dapat menjalaninya dengan tentang bahkan dalam keadaan masih sakit,kita mampu bercerita sambil ketawa tawa. Tetapi disaat batin kita yang terluka,jangankan ketawa,bahkan wajah kita sungguh tidak enak di pandang.
Ada berbagai faktor penyebab terjadinya luka batin. Dapat terjadi karena faktor internal,yakni yang penyebabnya berasal dari diri sendiri, tapi tidak tertutup kemungkinan terjadi karena faktor eksternal,yakni yang datang dari luar.
Faktor Internal :
Akibat kesalahan atau kelalaian yang kita lakukan,baik sengaja ataupun tidak,ternyata telah mengakibatkan penderitaan bagi orang yang kita sayangi Baik karena ucapan kita ataupun candaan yang overlimit . Walaupun kita sudah minta maaf,tapi tetap saja luka batin tidaklah secara serta merta sembuh,setelah minta maaf dan dimaafkan. Atau boleh jadi,saat kita kehilangan barang berharga,terus menuduh seseorang yang melakukannya,tapi ternyata kemudian,bukan dia yang melakukan. Dapat dibayangkan betapa ada 2 hati yang terluka,yakni sahabat baik atau mungkin salah seorang anggota keluarga kita,yang dikira mengambil barang kita,ternyata bukan ia pelakunya.
Orang yang dituduh sudah jelas amat terluka hatinya,karena kita salah menuduh,sementara hati kita sendiri tak kurang parahnya,karena kesalahan yang dilakukan telah melukai hati sahabat baik atau salah satu anggota keluarga kita.Walaupun sudah minta maaf dan dimaafkan,tapi butuh waktu panjang untuk luka hati bisa bertaut dan pulih
Faktor Eksternal
Disisi lain,hal ini boleh jadi terjadi sebaliknya,Dalam hali ini,diri kita yang menjadi "korban" .Baik dituduh melakukan suatu hal yang sama sekali bukan kita pelakunya atau dituduh telah mengambil barang orang lain tanpa hak. Disamping merasa dipermalukan ,hati kita juga terluka secara mendalam karena difitnah oleh orang yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.Walaupun mungkin Pelakunya sudah minta maaf dan kita sudah memaafkan,tapi untuk menerapkan secara serta merta kalimat:"When I forgive ,I've forgot" sungguh tidaklah semudah itu Butuh waktu berbulan bulan,bahkan bertahun tahun,agar luka hati kita dapat bertaut kembali
Cara Mengatasinya
- Pertama dan utama adalah menjadikannya pelajaran hidup yang berharga,agar kejadian tersebut janganlah sampai terjadi lagi.Â
- Mengontrol diri untuk agar tidak mengeluarkan kata kata yang dapat melukai hati orang .Â
- Melakukan kontemplasi dan menyadari bahwa obat terbaik dari luka batin adalah memaafkan dengan setulus hati
- Mengisi waktu dengan berbagai kegiatan positif ,agar pikiran kita jangan sampai terbelenggu oleh rasa sakitÂ
- Berusaha membantu orang yang sedang susah,sesuai kemampuan diriÂ
- And last but not least,berdoa untuk memohonkan kekuatan agar mampu melupakan sakit hati
Hidup tanpa luka batin,sungguh merupakan kebahagiaan yang tak ternilai (tjiptadinata effendi)
Semoga tulisan sederhana ini ,ada manfaatnya
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H