Sebuah Kebahagiaan Yang Tak Tergantikan Dengan Materi
Kami baru saja pulang dari acara merayakan Mother's Day di Asean Restaurant yang lokasinya di Whitford. Kalau acara makan bersama,sudah tidak terhitung lagi,berapa kali. Pokoknya setiap ada yang berulang tahun,kami pasti diajak makan bersama oleh putera kami,yang tentu saja di sertai dengan mantu dan cucu cucu serta mantu cucu.
Malam ini sungguh merupakan acara khusus,karena ada 3 orang ibu dari tiga generasi yang secara bersama merayakannya,yakni isteri saya sebagai ibu dan sekaligus mak dan makco . (mother- grandma and great grandma)
Hadir mantu kami Luciana dan cucu cucu,serta mantu cucu. Kalau melihat kebelakang,dulu saya hanya bertemu dengan kedua orang tua kami dan nenek dari pihak ibu sedangkan kakek sudah meninggal dunia sebelum saya dilahirkan.Begitu juga ,kakek nenek dari pihak ayah,tidak sempat saya  lihat wajahnya,karena sebelu saya lahir,keduanya sudah almarhum. Jadi jangankan makan bersama,bertemu saya tidak.Isteri saya masih lebih beruntung,bisa ketemu dengan Emak dan Engkong dari pihak mama dan mak dari pihak papa
Karena itu mendapatkan kesempatan untuk dapat makan bersama anak,mantu dan cucu ,serta mantu cucu,tentu saja tidak kami sia siakan. Kami tinggal berbeda lokasi,yakni saya dan isteri tinggal satu rumah dengan cucu kami Kevin Effendi dan anak isteri,sedangkan anak mantu cucu tinggal di Iluka.
Sementara itu,cucu kami yang lain,Giovano Effendi yang beristerikan Gulce Bakri ,asal Turki,tinggal di bilangan Scarborough .yang lumayan jauhnya. Tetapi jarak yang memisahkan sama sekali tidak menjadi halangan bagi kami untuk bisa santap malam bersama untuk merayakan Mother's Day di Miss Chow, Asean Restaurant.
Perbedaan suku,budaya dan bahasa,sama sekali bukanlah merupakan halanangan bagi kami semua.Kami berasal dari Padang,mantu berasal dari Purwokerto dan mantu cucu ,Astrid asal Jakarta,sedangkan Gulce Bakri asal dari Turki. Dan calon mantu cucu,Paul kelahiran Australia.
Bergaul Tanpa Sekat
Walaupun terdapat perbedaan usia ,yang terpaut jauh ,antara satu generasi dengan generasi lain ,belum lagi perbedaan budaya dan bahasa,sama sekali tidak menjadi halangan dalam keluarga .
Kami saling bercanda dan ketawa secara bebas ,namun tatakrama tetap dipertahankan. Â Selama dua jam,kami menikmati aneka ragam makanan,yang semuanya cocok dengan selera ,karena masakannya merupakan selera Asia.
