Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menjadikan Perbedaan Sebagai Berkah

2 Mei 2021   04:48 Diperbarui: 2 Mei 2021   05:00 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak Cukup Hanya Dengan Semboyan

Bahwa perbedaan bukanlah sebuah kutukan,melainkan sebuah berkah,semua orang sudah sangat memahaminya. Tinggal terserah pada pribadi masing masing dalam upaya mengaplikasikannya dalam kehidupan. Kalau mau berbicara sejujurnya,kita tidak mungkin dapat menyukai semua orang ,karena ada kalanya terjadi benturan sifat ataupun karena berbeda sudut pandang dalam kehidupan. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Yang dapat dilakukan adalah :"jangan pernah membenci seorangpun " Karena sebuah kebencian ,akan menjadi virus yang akan menyebar keseluruh ruang kehidupan kita ,sehingga kita tidak mungkin lagi mengontrolnya dan akan menghancurkan kedamaian yang ada didalam hati kita

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Belajar Dari Kehidupan

Belajar dari kehidupan yang dijalani,akan menghadirkan butir butir pencerahan dalam diri kita,agar semakin arif dan bijak dalam memaknai arif sebuah kehidupan.Termasuk hidup dalam lingkungan yang berbeda dalam banyak hal. Boleh jadi beda suku,beda budaya ,beda bahasa serta beda dalam menjalani iman kepercayaan masing masing. Karena hidup ini sesungguhnya merupakan Universitas Kehidupan,dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk belajar tentang apa saja,termasuk tentang menyikapi hidup dalam keberagaman. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sehingga dengan demikian,kita dapat membangun fondasi sikap mental dalam diri masing masing,bahwa perbedaan bukanlah sebuah dinding pemisah atau jurang pembatas,apalagi disikapi sebagai sebuah kutukan.Justru sebaliknya dengan belajar dari Universitas Kehidupan,kita akan bersyukur dapat hidup ditengah keberagaman,sehingga dapat saling melengkapi dan saling mengingatkan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Hidup Tak Lepas Dari Hukum Tabur Tuai

Siapapun adanya diri kita,percaya atau tidak percaya,tidak akan pernah dapat menghindar dari Hukum Tabur dan Tuai. Apa yang ditabur sewaktu masih muda,akan dituai saat kita menjelang menjadi tua. Tulisan ini adalah cuplikan dari pengalaman hidup kami,yang sudah lulus dari Universitas Kehidupan dengan gelar :"P.H.D" yakni Poor Hungry and Desperate .. Karena bersyukur kepada Tuhan,karena  sudah pernah menjalani hidup sebagai orang miskin,menderita sakit dan hidup tak ditengok sebelah mata oleh orang,kami mampu hidup dalam segala perbedaan,serta menghadirkan srasa simpati dan empathy menyaksikan derita orang lain

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun