Tapi Melalui Tindakan Nyata
Sesungguhnya kita tidak perlu umbar  dan sesumbar dimedia sosial bahwa kita berjiwa nasional yakni mencintai Indonesia sebagai Tanah Tumpah Darah kita.Â
Apalagi bila cuma sebatas slogan dan kata kata muluk,untuk memancing decak kagum orang banyak,bahwa diri kita adalah "orang Indonesia tulen" Kalimat bombardir :" I love you Indonesia!" You are always in my heart" tentu saja tidak ada salahnya.sebagai cetusan rasa kangen terhadap tanah air dimana kita dilahirkan dan dibesarkan,khususnya bagi yang berada dirantau orang .Â
Tapi hendaknya janganlah menghentikan langkah sebatas dapat puji pujian orang,bahwa diri kita adalah orang yang berjiwa nasionalis. Tapi dilanjutkan dalam hal hal kecil pada setiap kesempatan yang ada.
Sebagaimana ada frasa:"Tidak satu jalan menuju ke Roma" atau frasa made in sendiri:"Ada banyak jalan menuju jalan pulang ker umah".
Maka begitu jualah sebagai orang Indonesia,kita tetap dapat menunjukan jiwa nasional kita di negeri orang,walaupun apa yang kita lakukan tidak masuk koran .
Karena rasa cinta tanah air, terlahir dari lubuk hati yang terdalam,bukan lantaran ingin mendapatkan pengakuan bahwa diri kita adalah sosok yang berjiwa nasional.Ada begitu banyak caranya yang dapat dilakukan,antara lain memperkenalkan tanah air kita melalui:
- tutur bahasa
- masakan
- cara berpakaian
- bergabung dengan komunitas sesama orang Indonesia
Menyempatkan untuk hadir dalam setiap kesempatan untuk dapat bertemu dan berkenalan dengan sesama orang Indonesia. Dan dalam setiap pertemuan,kami selalu menggunakan bahasa Indonesia
Begitu juga di rumah kami berbicara dalam bahasa Indonesia. Kalau ada anggota keluarga yang berulang tahun, kami menyanyikan lagu :" Panjang umurnya " dan "Potong kuenya" disamping lagu "Happy Birtday to You".
Menyanyikan lagu lagu dalam bahasa Indonesia,mengingatkan bukan hanya pada diri pribadi,tapi bagi anak cucu semuanya,bahwa kita adalah orang Indonesia. Tinggal di negeri orang entah karena alasan apapun,tapi kita tetap adalah orang Indonesia
Dalam berbagai pertemuan dengan warga lokal,kami selalu membawa masakan khas Indonesia,seperti :"Nasi Goreng " dan "Rendang Padang" Dengan cara sederhana ini,setidaknya kami sudah memperkenalkan Indonesia kepada  berbagai suku bangsa di dunia,dalam skala kecil
"Mencintai produk Indonesia" bukan hanya sebatas sekali setahun menggunakan batik,tapi pada hampri setiap kesempatan yang ada. Dan ternyata batik merupakan pakaian yang sangat menarik perhatian teman teman di Australia ,khususnya yang datang dari berbagai negara di dunia.Â
Maka setiap tahun bila pulang kampung,kami ke Tanah Abang,memborong lusinan baju batik,Sehingga dikira mau buka toko batik di Australia.Â
Baju batik yang harganya sekitar 100 ribuan di Tanah Abang merupakan Hadiah yang tak ternilai bagi teman teman kami orang Australia. Padahal 100 ribu rupiah adalah setara 10 dollar. Kalau belikan hadiah di Australia, 10 dollar hanya dapat coklat satu kotak kecil
Setiap orang dapat melakukan hal hal kecil dalam hidupnya,untuk menunjukan bahwa kami tinggal di Australia,tapi tetap orang Indonesia .
Renungan kecil di hari Minggu Pagi
Tjiptadinata Effendi