Ketika mengemudikan kendaraan, apakah kendaraan roda dua atau roda empat.. kita dihadapkan pada pilihan, yakni mengemudikan kendaraan dengan tenang atau ingin menunjukkan kehebatan diri dengan cara mengebut di jalan raya yang berpotensial mencelakakan diri sendiri dan orang lain?Â
Apa yang disebutkan di atas hanyalah sekedar sebagai contoh saja. Karena sesungguhnya, dalam sehari puluhan kali kita dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat
Disiplin diri dalam mengambil keputusan keputusan kecil inilah yang membentuk kepribadian kita. Sebagai salah satu contoh aktual. menulis secara konsisten selama sembilan tahun,t idaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena dituntut ,disiplin diri yang tinggi.
Ada begitu banyak hal yang dapat dijadikan alasan untuk absen dari rutinitas menulis, salah satunya adalah "lagi tidak mood" atau "lagi miskin ide". Semuanya adalah urusan pribadi kita. Tidak ada orang yang berhak menanyakan, mengapa kemarin tidak menulis? Mau menulis secara kontinu atau menulis "kapan-kapan" lagi, itu semua adalah urusan pribadi kita.
Nah, keputusan ada ditangan kita masing-masing, mau menjadi orang yang mampu disiplin diri ataukah mau membiarkan hidup kita mengikuti air mengalir?
Jadilah master bagi diri sendiri yang menentukan apa yang ingin dilakukan untuk mengisi hidup. Dan jangan lupa, apa yang kita lakukan pada hari ini, kelak akan menjadi masa depan kita.Â
Disiplin diri hendaknya dimaknai "Jangan tunda apa yang dapat dilakukan sekarang karena kesempatan tidak selalu menunggu kita untuk kedua kalinya." Orang yang tidak dapat mendisplinkan diri terhadap hal-hal kecil mustahil diharapkan akan disiplin dalam hal yang besar. "You are the decision maker of yourself".
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H