Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Kehidupan (Bagian ke-8)

11 Maret 2021   18:23 Diperbarui: 11 Maret 2021   19:16 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edy memandang wajah isterinya. Ia melihat sinar mata isterinya penuh harap agar uang tersebut bisa diperoleh, agar mereka segera bisa membawa anak mereka Mardi ke dokter. Maka tanpa perlu berunding Edy sudah dapat membaca isi hati isterinya dan langsung bilang ke si Encim "Baiklah Ncim, kami pinjam paling lama 2 bulan ya"

Membawa Anak Ke Dokter

Si Encim tidak perlu masuk kedalam rumahnya karena rupanya di "uncang uncang" yakni kain tempat menyimpan uang bagi wanita tempo dulu yang sekaligus berfungsi sebagai ikat pinggang. Langsung dikeluarkan dan  Edy menanda tangani Surat Utang dengan bunga 30 persen perbulan.

Pasangan suami isteri ini lega, mereka melupakan masalah bunga 30 persen yang penting putra mereka bisa langsung dibawa ke dokter sore hari itu juga. 

Dokter anak yang paling dekat disana pada waktu itu adalah Dokter Syamsir Daily, dimana mereka sudah pernah membawa anak mereka berobat sebelumnya. Setelah diperiksa dengan teliti, maka dokter mengatakan harus diinjeksi agar demamnya turun.

Tentu saja keduanya setuju. Setelah selesai di suntik,dokter Syamsir Daily duduk untuk menulis resep obat dan kemudian menyerahkan resep  tersebut kepada Edy dan berkata "Langsung beli di apotek dan malam kasih minum anaknya ya" Edy membayar biaya dokter, tapi ia masih berdiri disana . Dokter yang melihatnya agak heran dan bertanya "Ada apa?"

Edy terdiam dan dengan nada tertahan mengatakan " Maaf dokter, uang kami hanya tersisa untuk naik bendi pulang kerumah.Tidak cukup uang untuk beli obat"

Dokter Syamsir Dailly memandangi wajah Edy dan kemudian berkata "Baik tunggu sebentar ya" Ia masuk kedalam rumah dan beberapa menit kemudian keluar dengan membawa bungkusan obat. "Ini obat saya kasih,nggak usah dibayar ya" Dengan hati yang sangat terharu berkali kali Edy dan Leni isterinya mengucapkan terima kasih atas kebaikan hati dokter specialist anak tersebut.

Dengan menumpang bendi,mereka kembali ketempat tinggal (bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun