Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bila Terdapat Perbedaan, Carilah Jalan Paling Aman

7 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 7 Maret 2021   19:25 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.rumah adat Minangkabau yang dimanfaatkan sebagai museum di kota Padang/dokumentasi pribadi

Mengapa Harus Bersitegang Memperdebatkan?

Melalui tulisan ini, tujuan saya satu satunya adalah untuk memberikan gambaran, tentang keunikan budaya di kampung halaman saya ,yakni Padang ,Sumatera Barat . 

Keunikan ini adalah mengenai perbedaan yang banyak tidak diketahui masyarakat umum. Yakni,bahwa "Orang Minang" belum tentu orang Padang.Karena boleh jadi ia dilahirkan dan dibesarkan di kota lainnya. Seperti misalnya,Padang Panjang,Bukittinggi,Payahkumbuh ,Pariaman dan seterusnya. 

Sebaliknya Orang Padang ,belum tentu Orang Minang. Karena sudah membudaya aturan tidak tertulis yang sudah berlangsung sejak dulu dan terus berlanjut hingga kini,yakni ,walaupun di lahirkan di kota Padang,tapi bukan beragama Islam,maka tidak berhak menamakan diri :"Orang Minang" .Karena :"Orang Minang" adalah Identik dengan Islam . 

Urang Awak

Nah,kemudian ada pula istilah :"Urang Awak". Dalam hal ini ada dua pendapat,Yakni:
01. Ada yang berpendapat bahwa :"Urang awak adalah kata lain dari:"Urang Minang"  

02. Ada yang berpendapat bahwa :"Setiap orang yang lahir dan dibesarkan di Sumatera Barat adalah Urang Awak"

Jalan Paling Aman

Nah,ketimbang memperdebatkan perbedaan pendapat,yang dapat berpotensial terjadinya perpecahan,mengapa tidak mengambil jalan paling aman?

Saya berani mengaku bahwa diri saya adalah :"Urang Padang" ,karena saya lahir di kota Padang, pada tanggal 21 Mei 1943,diera Dai Nippon masih berkuasa .Akta kelahiran saya menjadi bukti autentik,bahwa diri saya memang dilahirkan dikota Padang,Sumatera Barat. Karena itu dalam pergaulan sehari hari,saya selalu menjaga agar jangan sampai saya mengaku ngaku  diri saya :"Urang Awak" ,apalagi "Urang Minang" Sehingga sepanjang jalan kehidupan ,saya tidak pernah ada masalah dengan istilah :"Urang Minang" atau "Urang Awak" Karena saya tahu diri dan menempatkan diri diposisi dimana seharusnya saya berada,yakni sebagai Urang Padang,

Kutipan Pembicaraan Dengan Sesama Orang Asal Dari Sumatera Barat

Sanjo tadi ambo jo induak bareh  babalanjo ka pasa. Dek karano sajak ketek,kami biaso dirumah mangecek bahaso Padang,mako tabao ka nagari urang. Tibo tibo ado anak mudo maagiah salam:"Assalammualaikum.. Uda jo Uni urang awak yo ? " Onde mande basirobok samo jo urang sakampuang,gadang bana ati awak. Ko nan sabananyo ,indak babuek buek do.

Langsuang maotalah awak jo urang sakampuang. Dan ambo memperkenalkan diri:" Namo ambo Effendi dan iko induak bareh Lina. Ambo urang Padang dan ibuk urang Solok" 

Langsuang anak mudo nan banama  Udin ,manyalo. "Baarti kan apak jo ibuk kan urang awak?" 

"Onde diak.indak barani apak mangaku ngaku "urang awak" ,beko banyak nan ka berang jo apak "

"Baa kok cu itu bana apak mangecek?" tanyo Udin tapurangah.

"Diak ,iko tampek urang lalu ,minum kopilah awak,sambie bacarito yoo"

"Onde rancak bana .Iko bana nan kandak ati awak pak"

(cuplikan pembicaraan kami dalam bahasa Padang)

Terjemahan:

Mengaku urang awak? Bisa marah orang pada saya Yang paling aman adalah mengaku sebagai orang Padang

Senja tadi,saya dan isteri berbelanja ke pasar swalayan .Karena sudah terbiasa sejak kecil,kami berbicara dalam bahasa Padang,maka ,kebiasaan ini terus terbawa ke negeri orang.Tiba tiba ada seorang anak muda ,menyapa:"Assalamualaikum , Uda jo  Uni Urang awak yo? "  ( Uda =panggilan terhadap laki laki yang lebih tua /Uni pangilan terhadap wanita yang lebih tua) Wah, bertemu sesama orang sekampung,senang banget rasanya. Inilah yang sesungguhnya kami rasakan

Langsung kami jadi akrab dan saling bercerita. Saya memperkenalkan diri sebagai Effendi dan isteri bernama Lina. Saya orang Padang dan isteri adalah orang Solok

Anak muda yang bernama Udin,langsung mengatakan:"Nah,berarti bapak dan ibu,kan "urang awak?" 

"Aduh dik,tidak berani saya mengaku ngaku Urang Awak, ntar dimarahin orang banyak."

"Mengapa bapak kok berbicara dengan nada demikian? tanya Udin terheran heran

"Dik,disini tempat orang berlalu lalang, bagaimana kalau kita ngopi bareng,sambil bercerita ?"

"Wah. baguslah pak. pas banget dengan hasrat hati saya "

Ngopi Bareng Sambil Bercerita

Sambil duduk ngopi bareng ,kami mulai bercerita Karena penjelasan saya tadi belum tuntas,maka saya jelaskan hingga tuntas,bahwa bagi saya yang paling penting,menghindari hal hal yang dapat menganjal hubungan persahabatan. Karena itu ,saya patuhi  aturan yang sudah mendarah daging dan mengenai istilah "Urang Awak" walaupun ada sebagian masyarakat yang mengatakan :"tidak masalah,bahwa semua orang yang dilahirkan di Sumatera Barat boleh dan sah menyebut dirinya "Urang Awak" .Tapi mengingat bahwa belum ada kesepakatan,maka jalan terbaik adalah menggunakan istilah " Urang Padang"

Ternyata Udin yang mengaku Urang Padang,hanya bisa bahasa Padang ala kadarnya. Dan ketika saya mulai berbicara full bahasa Padang,akhirnya sambil ketawa ngakak Udin mengaku,bahwa yang Urang Padang adalah ibunya,sedangkan ayahnya orang Jawa. Jadi bahasa Padangnya ala kadarnya.

Bagi kami sama sekali tidak ada masalah.kalau tidak bisa berbahasa daerah,yuk kita berbahasa nasional. Gampang kan Itu saja kog repot ."kata Gus Dur.Yang penting adalah :"Kalau ada jalan aman,mengapa  mencari susah sendiri?"

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun