Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tipe Sahabat yang Perlu Diwaspadai

2 Februari 2021   04:48 Diperbarui: 2 Februari 2021   05:08 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergaul dengan orang pintar tentu saja sangat banyak hal positif yang dapat kita petik dalam perjalanan persahabatan kita. Karena banyak hal yang awalnya kita tidak tahu menjadi tahu. 

Ada istilah "take and give" Saling memberi dan saling menerima dalam sebuah perjalanan persahabatan tentu saja merupakan hal yang  sangat lazim. Tapi secara pribadi saya lebih cendrung melandasi sebuah persahabatan dengan filosofi "Giving is giving" .,memberi ya memberi ,tanpa berniat mendapatkan balasan apapun. 

Tapi ada yang perlu dihindari,adalah bersahabat dengan orang orang yang cerdik. Karena orang yang cerdik,dalam hubungan  persahabatan hanya memilikirkan mana yang menguntungkan bagi dirinya.

Inilah yang dimaksudkan "sahabat bayangan" Yang selalu ada bila sinar mentari sedang cermelang tapi begitu sinar mentari meredup,maka bayangan akan memudar dan menghilang.  Sahabat yang hanya mau ikut tertawa,saat kita tertawa,tapi saat kita menghadapi masalah,maka menangislah kita seorang diri

Tipe orang semacam ini, adalah tipe orang "cerdik,"yang selalu memperhitungkan untung rugi bersahabat dengan diri kita. Kalau mengnntungkan maka ia akan selalu bersama kita,tapi bila kondisi kita ngedrop..maka ia akan hilang dari sisi kita. Bahkan tega melakukan apapun demi mencapai tujuannya

2 Tahun Menderita Karena Salah Memilih Sahabat 

Akibat bersahabat dengan orang "cerdik,"saya pernah menderita selama dua tahun dan menghabiskan dana yang tidak sedikit.Karena "sahabat " yang eerdik tega berbuat sesuatu yang sama sekali tidak terpikirkan oleh kita.

Salah satunya adalah menghianati diri kita. Akibat keteledoran saya sendiri,maka saya harus membayar sangat mahal,yakni dua tahun hidup menderita lahir batin bahkan pernah menjadi orang tahanan. Agar pengalaman menyakitkan ini,jangan sampai terjadi pada orang lain,maka saya tulis artikel ini,agar menghindari bersahabat dengan orang cerdik (baca :"licik")

Tjiptadinata Efffendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun