Prinsip hidup orang Australia adalah "Kalau bisa beli, mengapa ambil yang gratis?" Biarlah orang lain yang lebih membutuhkan yang mengambilnya. Hal ini tidak hanya sebatas barang bekas yang dibuang, tapi juga menyangkut makanan seperti Roti dan buahan gratis' Dalam kalimat lain, hanya orang yang hidupnya berkekurangan yang akan mengambil barang barang tersebut.Â
Sempat terpikir oleh saya, coba seandainya terjadi di Indonesia, alangkah  senangnya hati orang orang yang tidak mampu beli kasur empuk atau kursi tamu. Karena secara berkala orang bisa mendapatkannya secara gratis tanpa perlu minta minta. Jadi kalau ada yang tertarik hanya tinggal memarkir kendaraan ditempat aman dan kemudian memilih barang mana yang akan dibawa pulang.
Barang barang bekas kelengkapan rumah tangga ini diletakkan di depan pekarangan rumah dan setiap orang yang berminat dapat mengambilya tanpa perlu minta minta. Namun tentunya tidak meninggalkan sampah sampahÂ
Bagi pemilik barang barang bekas ini tidak bisa seenaknya meletakkannya di taman atau di tanah kosong karena akan didenda. Dan dendanya tidak main main, yakni 1 juta dolar. Dan di Australia aturan dibuat untuk diaplikasikan secara ketat.Â
Semoga tulisan ringan ini dapat memberikan gambaran bahwa beda negeri, bukan hanya beda budaya ,tapi juga berbeda sampah nya.
Tjiptadinata Effendi
ket: semua foto adalah dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H