Satu Lagi Bukti Bahwa Perbedaan Bukanlah Halangan Untuk Menjalin Hubungan Persahabatan
Sebuah peribahasa yang mungkin sudah dianggap usang ,tapi sesungguhnya tetap relevan sepanjang masa adalah :"Seorang musuh sudah terlalu banyak,tapi seribu teman masih terlalu sedikit" Â Kalau kita mau menyempatkan diri untuk merenungkan kalimat sederhana ini dalam waktu hanya beberapa menit saja,maka kita dapat merasakan pelajaran yang sangat berharga terkandung di dalamnnya.
- makan tidak enak
- tidur tidak nyenyakÂ
- selalu was wasÂ
Hal ini bila dibiarkan berlanjut,maka secara tanpa sadar ,akan merusak suasana hati kita. Setiap kali terbayang wajah orang yang menjadi musuh kita,maka wajah kita mendadak menjadi tegang . Sehingga lama kelamaan keceriaan hilang dari hidup kita .Tidak ada lagi tawa ceria dalam rumah tangga dan tidak ada lagi saling bercanda dengan anggota keluarga.Karena seluruh pikiran dan hati kita,sudah terbelenggu oleh rasa marah.Â
Dan lama kelamaan kedamaian hati kita akan ternoda ,hanya karena kita punya musuh.Bahkan saat mau berdoa, terbayang wajah orang yang menjadi musuh kita,maka doa kita akan menjadi tawar dan hanya sekedar formalitas memenuhi persyaratan saja Bayangkan,hanya satu orang musuh saja,sudah menyebabkan kedamaian hati kita menjadi rusak.Apalagi bisa musuh kita lebih dari satu orang.
Hindarilah cara bersahabat yang hanya mau bergaul dengan orang orang  "Selevel" .Karena sesungguhnya kita semuanya sama.Yang membedakan hanyalah latar belakang pendidikan dan ruang lingkup kehidupan .Hargailah siapapun yang berdiri dihadapan kita .Karena orang yang hari ini,mungkin hanya seorang office boy,sepuluh tahun lagi ia akan lebih sukses dibandingkan diri kita
Dan hal ini kami rasakan secara nyata ,saat menyaksikan betapa sahabat kami di Kompasiana menyatakan kasih sayangnya terhadap kami secara terbuka melalui karya tulis masing masing.Sejak beberapa hari belakangan ini, setiap kali membaca tulisan yang akan dibukukan, sungguh kami sangat terharu. Terasa benar ,bahwa kami berdua disayangi oleh begitu banyak orangÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H