Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sahabat Kompasianer Menyatakan Cinta Secara Terbuka

6 Januari 2021   22:09 Diperbarui: 6 Januari 2021   22:18 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket,foto: bersahabat dengan anak anak dari berbagai latar belakang/dokpri

Satu Lagi Bukti Bahwa Perbedaan Bukanlah  Halangan Untuk Menjalin Hubungan Persahabatan

Sebuah peribahasa yang mungkin sudah dianggap usang ,tapi sesungguhnya tetap relevan sepanjang masa adalah :"Seorang musuh sudah terlalu banyak,tapi seribu teman masih terlalu sedikit"  Kalau kita mau menyempatkan diri untuk merenungkan kalimat sederhana ini dalam waktu hanya beberapa menit saja,maka kita dapat merasakan pelajaran yang sangat berharga terkandung di dalamnnya.

ket,foto: akrab dengan anak anak di Panti Asuhan di Denpasar Bali/dokpri
ket,foto: akrab dengan anak anak di Panti Asuhan di Denpasar Bali/dokpri
Seorang Musuh Saja Sudah Menyebabkan kita :
  1. makan tidak enak
  2. tidur tidak nyenyak 
  3. selalu was was 

Hal ini bila dibiarkan berlanjut,maka secara tanpa sadar ,akan merusak suasana hati kita. Setiap kali terbayang wajah orang yang menjadi musuh kita,maka wajah kita mendadak menjadi tegang . Sehingga lama kelamaan keceriaan hilang dari hidup kita .Tidak ada lagi tawa ceria dalam rumah tangga dan tidak ada lagi saling bercanda dengan anggota keluarga.Karena seluruh pikiran dan hati kita,sudah terbelenggu oleh rasa marah. 

Dan lama kelamaan kedamaian hati kita akan ternoda ,hanya karena kita punya musuh.Bahkan saat mau berdoa, terbayang wajah orang yang menjadi musuh kita,maka doa kita akan menjadi tawar dan hanya sekedar formalitas memenuhi persyaratan saja Bayangkan,hanya satu orang musuh saja,sudah menyebabkan kedamaian hati kita menjadi rusak.Apalagi bisa musuh kita lebih dari satu orang.

ket,foto: bersama Asro Sikumbang ,seusia cucu kami ,tapi akrab dengan saya sejak dulu hingga kini ,bekerja di Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat/dok pri
ket,foto: bersama Asro Sikumbang ,seusia cucu kami ,tapi akrab dengan saya sejak dulu hingga kini ,bekerja di Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat/dok pri
Hargailah Setiap Orang Yang Ada Dihadapan Kita

Hindarilah cara bersahabat yang hanya mau bergaul dengan orang orang  "Selevel" .Karena sesungguhnya kita semuanya sama.Yang membedakan hanyalah latar belakang pendidikan dan ruang lingkup kehidupan .Hargailah siapapun yang berdiri dihadapan kita .Karena orang yang hari ini,mungkin hanya seorang office boy,sepuluh tahun lagi ia akan lebih sukses dibandingkan diri kita

ket,foto: bersahabat dengan anak anak dari berbagai latar belakang/dokpri
ket,foto: bersahabat dengan anak anak dari berbagai latar belakang/dokpri
Bersahabat dengan orang orang dari berbagai suku bangsa ,akan menghadirkan pencerahan dalam diri kita,bahwa perbedaan itu bukan untuk dijadikan alasan saling bermusuhan,tapi seharusnya menjadi berkah untuk kita  Karena itu ,setiap kali ada kesempatan pulang kampung,maka kami sibuk setiap hari mengisi acara undangan makan para sahabat kami. Disayangi orang banyak ,sungguh menghadrikan kebahagiaan dalam diri kita .

Dan hal ini kami rasakan secara nyata ,saat menyaksikan betapa sahabat kami di Kompasiana menyatakan kasih sayangnya terhadap kami secara terbuka melalui karya tulis masing masing.Sejak beberapa hari belakangan ini, setiap kali membaca tulisan yang akan dibukukan, sungguh kami sangat terharu. Terasa benar ,bahwa kami berdua disayangi oleh begitu banyak orang 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun