Perlu Mempersiapkan Mental
Dulu semasa sama-sama remaja, sahabat karib bahkan sekaligus tetangga. Kemudian, karena saling pindah ke kota lain dan pada waktu itu belum ada Ponsel, maka hubungan terputus sama sekali. Baik diri kita, maupun sahabat karib kita, sama-sama merasa kehilangan sahabat dan tidak tahu harus mencari ke mana? Inilah yang saya alami secara pribadi. Setiap hari kami bertemu, karena kami tetangga dekat. Rumah orang tua kami hanya berjarak 10 meteran. Apalagi kami bersekolah di tempat yang sama.Â
Belasan tahun sudah berlalu.Â
Kami sudah pindah ke jakarta. Suatu hari saya dan isteri berbelanja di Anggrek Mall. Dan pandangan mata saya tertumbuk pada wajah seseorang  Dan saya yakin bahwa itu adalah wajah sahabat karib saya, walaupun wajahnya sudah menunjukan kedewasaan. Dengan bergegas saya melangkah menghampirinya dan ternyata memang benar.  Dan dengan setengah berteriak saya panggil namanya,
"Beny!" Tapi yang saya panggil hanya memandang saya sesaat dan mengatakan,
"Ee Effendi... Maaf  ya. Gua lagi buru-buru nih." Sambil terus melangkah dengan cepat dan sementara saya terpana, Beny sudah menghilang dari pandangan mata saya.
Lama saya terpana  dan berkata dalam hati,
"Mengapa Beny harus menghindar dari saya?" Isteri saya menarik lengan saya dan berkata,
"Sudahlah, Koko. Mungkin Beny benar-benar ada kepentingan mendadak. Yuk kita masuk dan makan pizza, ya." Sambil menggandeng tangan saya.Â
Belajar dari Pengalaman Orang Lain
Belajar dari pengalaman sendiri, tentu saja sangat berharga. Seperti kata pribahasa,
"Experience is the best teacher"
Tetapi tidak ada salahnya kita juga belajar dari pengalaman orang lain, agar tidak perlu mengalami hal yang sama. Walaupun yang ditulis di sini bukanlah pengalaman spektakuler, melainkan pengalaman kecil atau mungkin dianggap pengalaman recehan, tapi mungkin ada manfaatnya untuk dijadikan pelajaran hidup. Bahwa perjalanan waktu dan jarak yang memisahkan bisa menyebabkan rasa persahabatan menjadi luntur dan bila suatu bertemu, jangan terlalu antusias mengharapkan bahwa sahabat karib kita akan berlari memeluk diri kita. Karena boleh jadi akan mengalami hal yang sama dengan yang saya alami.
Hanya sebuah renungan menjelang malam tiba
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H