Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebelum Pindah Kewarganegaraan Silakan Dibaca Tulisan Ini

14 Oktober 2020   10:20 Diperbarui: 14 Oktober 2020   11:22 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih melanjutkan kisah pak Muchtar, cucunya sudah mencoba mendaftar di salah satu SMP yang terkenal di Jakarta dengan ditemani ayahnya. Ternyata jawaban yang diterima adalah "Hanya menerima siswa dengan rata-rata angkanya bernilai A". Maka cucu pak Muchtar bersama ayahnya pulang dengan sedih karena cucu pak Muchtar yang bernama Joni, nilai rata-ratanya hanya C.

Mencoba Lagi Sekolah lain

Ada SMP lain yang cukup terkenal Dan sama sekali tidak peduli dengan angka rapor Joni, asal mau membayar uang pembangunan senilai 20 juta rupiah. Nah, dari mana dapat uang sebanyak itu? Maka kembali niat untuk pindah sekolah tertunda. Mencoba mendatangi SMP lainnya.  

Ternyata ada SMP yang mau menerima, asal bersedia mengulangi di kelas 1 SMP karena seluruh pelajaran dalam bahasa Inggris. Dan hal ini, masih belum berbicara mengenai uang pembangunan.

Hingga saat ini, setahun lebih sudah berlalu, dan cucu pak Muchtar yang bernama Joni masih belum mendapatkan sekolah yang sesuai dengan seleranya. Ada SMP yang sangat disenanginya, tapi syarat masuk selain dari angka rapor yang rata-rata A, juga uang pembangunan yang tidak terjangkau oleh kantong orang tuanya.

Ini baru cerita tentang pindah sekolah, apalagi mau pindah kewarganegaraan. Bayangkan untuk masuk saya perlu Visa yang berbelit-belit, jangankan mau tinggal menetap di negeri orang.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun