Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Pribadi Saat Mati Suri

26 Agustus 2020   19:41 Diperbarui: 28 Agustus 2020   00:13 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mulut saya terasa ada cairan asin. Saya memaksa diri untuk berjalan tapi baru beberapa langkah tubuh saya ambruk dan saya muntah muntah dan tidak tahu lagi apa yang terjadi

Mengalami Gegar Otak yang Parah

Menurut team medis saya mengalami gegar otak parah. Seluruh keluarga sudah berkumpul mengelilingi saya.

Pada waktu itu seluruh anggota keluarga masih lengkap. Ada Pastor Spinnabelli SX yang juga datang untuk memberikan saya Sakramen Penghabisan.

Sedang dalam kondisi kesakitan yang amat sangat, tetiba rasa sakit hilang dan saya mendengarkan musik yang amat indah.

Dari jauh tampak sumber musik berasal dari tempat yang terang benderang. Saya sangat ingin menuju ke sana, tapi setiap kali melangkah, entah mengapa kaki saya tidak bisa digerakkan.

Tetiba saya mendengar ada ratap tangis di bawah dan saat saya menengok ke bawah, tampak tubuh saya di tempat tidur dikelilingi seluruh anggota keluarga.

Dan saat suara ibu saya memanggil manggil nama saya,bagaikan ada magnit yang menarik tiba tiba saya sudah berada kembali di tempa tidur dan saat saya sadar,rasa sakit yang amat sangat kembali saya rasakan. 

Izin Tinggal di Dunia Diperpanjang

Pada saat kejadian, saya berusia 18 tahun dan  masih duduk di kelas 2 di SMA don Bosco Padang. Yang mengelilingi saya pada waktu itu adalah adik saya dan kakak-kakak saya, papa dan mama, serta nenek saya.

Ada Pastor Spinnabelli SX ada Dokter Tio Wie Tek, ahli syaraf, dan dokter Gho Tjeng Un. Mengingat kejadian ini, saya jadi sedih, karena yang terbaring sakit adalah diri saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun