Melihat pak Bambang jengkel, saya semakin senang dan terus menggoda,
"Aduh, 2 kali jadi Bupati Kerinci tapi tidak punya Pompa Bensin dan tidak punya kebun karet? Apa saja kata dunia!?" Sampai di sini,saya tidak mampu menahan ketawa saya. Dan akhirnya Pak Bambang tahu bahwa sengaja menggodanya, maka kami semuanya tertawa terbahak-bahak.
Yang namanya tentara, walaupun sudah pensiun ternyata tidak mau kalah. Maka saya diserang balik,
"Pak Effendi, tapi bilang saya manusia langka, tapi menurut saya pak Effendi yang manusia langka. Coba tengok, mana ada dari etinis Chinese yang mau menghabiskan waktu untuk berkeling Indonesia untuk mengajar? Apa sih yang didapat? Untuk biaya pesawat dan menginap di hotel saja tidak akan tercover dengan uang masuk dari biaya lokakarya. Apa sih yang Pak Effendi cari?"
Dengan membuka hati, kita bisa menjalin persahabatan dengan segala lapisan masyarakat. Dengan jenderal ok. dengan menteri no problem, tapi dengan sopir angkot juga ok, serta dengan anak-anak juga sama sekali tidak ada masalah. Persahabatan yang tulus tidak dapat dinilai dengan uang dan materi.
Hidup tanpa sahabat, alangkah sepi dunia ini
catatan: semua foto dokumentasi pribadi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H